Whey to Go, Minuman Kekinian yang Lebih Sehat
Beberapa tahun belakangan ini, minuman boba memang telah menjadi tren yang nggak tergantikan! Rasanya kalau dalam seminggu belum “ketemu” boba, ada yang kurang, deh. Memang sih nggak ada salahnya mengikuti tren ini. Tapi, lo tetap wajib peduli dengan kesehatan diri. Soalnya, terlalu banyak mengonsumsi minuman kekinian yang manis ini bisa bikin diabetes lho! Data kesehatan yang dipublikasikan di National Insititutes of Health menyebutkan, kandungan gula dalam segelas minuman boba sudah melebihi asupan gula harian orang dewasa.
Nah, buat lo yang tetap ingin sering minum boba tapi tetap menjaga kesehatan, lo wajib cobain Whey To Go! Ya, ini adalah minuman kekinian dengan rasa yang tetap enak tapi gulanya nggak berlebihan. Nggak perlu khawatir dengan diabetes! Simak ceritanya di sini, Urbaners!
Berbahan Dasar Whey
Menurut Norman, salah satu founder dan owner dari Whey To Go, bahan dasar dari minuman mereka ini adalah whey yang merupakan olahan dengan kandungan protein. “Whey berasal dari susu yang diproses dalam pembuatan keju. Sisa dari proses tersebut menghasilkan whey. Whey sering dipakai untuk suplemen orang-orang yang giat latihan di gym dan juga ada pada susu formula bayi,” jelas Norman.
Bisa dibilang Whey To Go juga memberi edukasi kepada masyarakat yang selama ini menganggap bahwa whey hanya bisa dikonsumsi oleh orang dewasa yang ingin membangun massa otot. “Padahal manfaat whey nggak terbatas pada itu saja, dan mengkonsumsi whey nggak bikin otot gede kok,” jelas Norman lagi.
Menjawab permintaan pasar yang saat ini sedang booming dengan minuman boba, Norman dan tiga temannya menyulap whey menjadi minuman kekinian yang sehat. Dengan pengemasan yang unik, topping yang beragam, rasa yang varian, tapi tetap sehat Whey To Go dirilis pada 25 September 2019 lalu bertempat di Lippo Mall Puri Jakarta.
Minuman Kekinian yang Sehat
Sampai saat ini sudah ada 10 jenis rasa Whey To Go dengan empat pilihan topping yaitu Regal, Oreo, boa dan shira bites. Keunikan dari Whey To Go selain bahan dasar whey yang sehat adalah lo bisa tahu kandungan dan berapa kalori dari minuman yang lo konsumsi.
Dalam segelas Whey To Go mengandung 156 – 170 kalori, kalau ditambah topping Oreo berarti bakal ada tambahan sekitar 84 kalori lagi. “Kenapa kami membuat informasi detail mengenai kandungan kalori per gelas minuman, supaya konsumen tahu berapa banyak kalori yang akan dikonsumsinya. Ini adalah edukasi, supaya kita sadar dengan kandungan makanan yang kita konsumsi dan nggak asal masuk saja,” tambah Norman.
Sebagai salah satu produsen minuman yang mengusung konsep hidup sehat, manajemen Whey To Go sangat menjaga penggunaan bahan-bahannya. Sebagai pengganti gula, Whey To Go menggunakan sucralose dan stevia.
Selain itu, shira bites sendiri terbuat dari konyaku jelly yang kandungan kalorinya hampir nol. “Sebenarnya penambahan topping karena memang kebanyakan konsumen kan senang dengan tekstur dalam minuman. Makanya kami menambahkan topping shira bites supaya ada yang dikunyah,” kata Norman sembari menambahkan kalau varian best seller Whey To Go adalah rasa Choco Malt dengan topping Oreo.
Rasa yang Sedikit Berbeda untuk Hidup Lebih Sehat
Namanya olahan sehat, tentunya ada rasa yang sedikit berbeda antara minuman boba yang memang diolah dengan gula asli dan gula stevia. “Kalau soal rasa yang memang kami akui nggak bisa bersaing dengan boba lain, tapi market untuk minuman sehat ini ada kok. Buktinya ada perkembangan signifikan dari penjualan yang menunjukkan penyuka Whey To Go ada,” Norman mengomentari.
Nggak bisa disangkal kalau kesadaran untuk hidup sehat sekarang kian berkembang. Sudah semakin banyak produsen makanan yang beralih ke menu-menu sehat. Pun, pusat kesehatan dan kebugaran juga semakin berkembang, diminati, dan memperluas jenis aktivitasnya.
“Ini merupakan pertanda baik dan sebagai produsen makanan dan minuman sehat, Whey To Go menjawab kebutuhan pasar ini,” kata Norman lagi. Sekarang ini bukan hanya pegiat fitness saja yang mengkonsumsi Whey To Go, tetapi juga masyarakat umum. Saat weekend pangsa pasar paling besar adalah keluarga.
Selain concern pada kandungan dan bahan, tim Whey To Go juga punya konsentrasi khusus pada pengemasan. Secara gamblang Norman mengatakan kalau dia mengusung konsep judge a book by its cover.
“Sekarang ini produk sudah banyak ragamnya, konsumen nggak sempat lagi memilah-milah, pasti yang pertama dilihat konsumen bentuknya gimana. Bagus nggak kalau difoto. Ya, mau nggak mau kami harus pintar-pintar membuat kemasan, supaya konsumen mau beli dan ternyata setelah rasanya nggak mengecewakan bakal beli lagi kan?” jelas Norman.
Sebelum menutup percakapan, Norman sempat membocorkan rencana pembukaan gerai baru Whey To Go di 10 lokasi, di luar Jakarta. Pun, Whey To Go tetap berinovasi dalam soal varian rasa seperti taro dan choco mint. Hmm… kalau lo tertarik rasa yang mana nih, Urbaners?