Wallts Wallet Goods: Pionir Dompet Kanvas di Indonesia
Urbaners, lo nyadar nggak sih kalau model dompet yang ada di pasaran nggak banyak mengalami perkembangan yang berarti? Apalagi dalam hal dompet cowok, kebanyakan desainnya monoton dan hampir semuanya didominasi oleh bahan kulit, baik yang asli maupun imitasi. Susah banget buat mencari desain dompet yang sesuai sama kepribadian dan selera lo.
Tapi, sekarang lo punya pilihan lebih banyak, Urbaners, karena Wallts Wallet Goods memilih material kanvas sebagai bahan dompet yang lebih versatile dan tahan lama. Sebagai pionir dompet kanvas di Indonesia, apa aja sih inspirasi di balik desain produk Wallts Wallet yang fun dan keren?
Cek di sini yuk cerita lengkapnya!
Diawali Rasa Jenuh terhadap Desain Dompet Konvensional
Wallts Wallet Goods didirikan oleh Muhammad Adzwin dan Tri Anindya pada tahun 2015. Saat itu, pasangan suami istri ini merasa bahwa industri dompet di Indonesia nggak mengalami perkembangan yang signifikan. Pasar pun cenderung jenuh dan stagnan karena keterbatasan pilihan, terutama dalam hal dompet cowok.
Dari situlah, pada bulan Juli 2015, Adzwin dan Anin mulai memutar otak untuk menghadirkan sesuatu yang berbeda. “Gue melihat kalau bahan kanvas selama ini cuma dipakai sebagai tas aja, padahal sepertinya bakal cocok kalau digunakan sebagai dompet. Ya udahlah, kita langsung memutuskan untuk nyoba produksi dompet kanvas dengan proses R&D (research and development). Setelah prosesnya selesai dan jadi sampel, gue coba tawarin ke temen-temen, eh ternyata responnya bagus banget,” ungkap Adzwin.
Nggak makan waktu panjang, hanya berselang tiga bulan saja, Wallts Wallet memulai debut penjualan pertamanya pada bulan Oktober 2015. Edisi pertama itu jadi kenangan manis buat Adzwin dan Anin. Dalam satu bulan penjualan, produk mereka semua sold out dan bahkan sudah bisa mencapai break event point (BEP - titik dimana modal usaha kembali).
Pilih Bahan Kanvas untuk Bebaskan Kreativitas
Dari sekian banyak jenis material yang ada, Adzwin dan Anin memilih bahan kanvas setelah melakukan riset yang mendalam. Mereka melihat bahwa pasar sedang jenuh dengan dompet berbahan kulit atau kulit imitasi. Apalagi, dompet kulit asli punya tag harga mahal hingga ratusan ribu. Sementara, dompet kulit imitasi yang lebih murah punya kualitas jelek karena mudah mengelupas.
“Dompet kanvas terbukti lebih awet dan nggak bakal mengelupas. Dengan bahan yang lebih tahan lama, harga dompet kanvas juga setara dengan dompet kulit imitasi. Dengan begitu, konsumen bisa mendapatkan kualitas tinggi dengan banderol harga yang lebih terjangkau,” kata Adzwin.
Bukan cuma itu aja Urbaners, bahan kanvas juga memungkinkan kreativitas nggak terbatas. Soalnya, dompet kanvas bisa disublim (printing) sesuai sama desain yang lo inginkan. Nggak heran, desain dompet Wallts Wallet Goods selalu eye-catchy, dinamis, dan berkelas - cocok banget sama gaya hidup anak muda zaman sekarang.
Konsep yang diusung Wallts Wallet dari awal adalah: simple, colorful, long-lasting wallet for daily use. Untuk memastikan kalau desain dompet Wallts selalu inovatif dan up-to-date, Adzwin mengaku ia rajin mengikuti tren desain yang lagi happening di pasaran. “Biasanya kita brainstorming bareng sama tim. Misalnya kayak produk best seller Fringe Crow dengan motif daun, itu inspirasinya kita dapet karena lagi musim panas, jadi kita pingin bikin produk dengan tema khusus Summer Vibes. Dari situ, kita kembangin lagi dan bikin pola pattern yang cocok sama brand Wallts,” ujar cowok Bandung ini.
Dari banyaknya pilihan yang ada, produk terlaris di Wallts Wallet adalah dompet Keio yang memiliki 11 tempat kartu dan juga dompet Fringe, yaitu cardholder minimalis yang cukup untuk menyimpan 6 buah kartu.
Strategi Mengalahkan Kompetitor
Supaya bisa terus berkembang dan nggak kalah sama kompetitor lain di pasaran, Adzwin percaya kalau sebuah bisnis itu harus bisa memecahkan masalah. Wallts sendiri melakukan hal ini dengan hadir sebagai one stop solution untuk pemberian hadiah/kado ke orang-orang terdekat.
Selama ini, lo mungkin pernah bingung ketika harus ngasih kado ke pacar, sahabat, atau temen. Nah, dengan pembelian produk Wallts, lo bisa dapet gratis exclusive packaging, pita, dan bahkan gift card buat menuliskan pesan. Nggak perlu lagi repot kesana kemari untuk beli hadiah, kertas kado, atau pita dan kartu. Semuanya disediakan lengkap oleh Wallts.
Tumbuh Pesat karena Strategi Marketing lewat Instagram
Saat ini, Wallts Wallet mengandalkan kanal marketing utama lewat Instagram (@Wallts_). Sebagai konseptor di balik layar, Adzwin mengaku bahwa pertumbuhan penjualan harus ditopang dengan strategi marketing yang tepat di era media sosial seperti sekarang. Ia lalu memberikan beberapa tips yang dilakukan oleh Wallts.
Pertama, brand harus punya konsep Instagram Feed yang konsisten. Misalnya aja, dari tahun 2015 sampai September 2018, Wallts memilih konsep White Addict, dimana semua foto Instagram harus ber-background putih. Lalu, dari September 2018 hingga sekarang, Wallts menerapkan konsep dan warna bervariasi untuk setiap 2 baris (6 post) Instagram. Hasilnya, Instagram Feed Wallts memang jadi rapi dan enak dilihat. Nggak heran, sekarang mereka udah punya lebih dari 90.000 followers, Urbaners!
“Marketing Instagram sangat dipengaruhi oleh feed, sehingga terlihat mana yang brand dan mana yang online shop. Setelah IG Feed kuat dan terkonsep, saatnya memasarkan produk lewat iklan. Sarana yang kami gunakan yaitu Instagram Ads, karena terbukti efektif dan efisien, soalnya kita beriklan sesuai dengan jumlah dan profil target yang diinginkan,” kata Adzwin.