The Science Behind Pixar
Museum selalu identik dengan hal-hal membosankan. Tapi, museum The Science Behind Pixar satu ini dijamin bakal bikin lo nggak mau pulang, Urbaners! Well, siapa sih yang nggak tahu Pixar? Studio animasi ini udah ngeluarin banyak film yang sering masuk dalam jajaran box office. Lo pernah penasaran, nggak, gimana proses produksi film dalam Pixar? Wah, kalau gitu lo wajib mengunjungi museum The Science Behind Pixar di Boston, Amerika.
The Science Behind Pixar dibangun oleh Museum of Science dan Pixar Animation Studios dengan dukungan dari National Science Foundation (NSF). Ada lebih dari empat puluh elemen interaktif dalam pameran ini, yang memungkinkan lo untuk mencari tahu gimana rasanya berada dalam film animasi Pixar. Melalui berbagai elemen tersebut, lo bakal tahu bahwa proses produksi film Pixar selalu menggabungkan aspek science, technology, engineering, dan math (STEM).
Tenggelam dalam Dunia Film Pixar
Saat masuk ke museum The Science Behind Pixar, lo bakal disuguhi video perkenalan sepanjang lima menit tentang gimana Pixar mengubah suatu ide menjadi sebuah film animasi komputer. Secara singkat, video tersebut menjelaskan tentang tahap-tahap yang biasa dilalui oleh Pixar, atau disebut juga dengan pipeline.
Proses pipeline ini mencangkup tahap modeling, rigging, surfaces, sets & cameras, lighting, animation, simulation, dan rendering. Nah, tahap-tahap tersebut dijadikan teman-tema utama dalam museum The Science Behind Pixar. Bakal ada kreator-kreator yang menjelaskan tentang masing-masing tahap, jadi lo bisa mendapat insight tentang gimana film animasi Pixar dibuat.
Kenapa, sih, hal-hal berbau STEM seolah menjadi momok tersendiri bagi banyak orang? Seolah ingin membantah anggapan tersebut, Pixar menunjukkan bahwa STEM berperan besar dalam produksi film-film animasi mereka. Nggak selamanya ilmu matematika dan komputer itu nyeremin, Urbaners. Justru algoritma dan kode-kode digital lah yang membantu Pixar dalam menciptakan dunia kartun.
Saat membuat film animasi komputer pertamanya, yakni Toy Story, Pixar sempat kesulitan karena karakter aslinya terbuat dari plastik. Jadi, selama bertahun-tahun, Pixar terus mencari cara agar karakter-karakter tersebut terlihat natural dan aspek-aspek lainnya terlihat nyata. STEM lah yang berjasa besar dalam proses tersebut.
Bisa Mencoba Sendiri
Nggak hanya berkeliling mengamati pameran, lo juga bisa mencoba perangkat-perangkat yang dipamerkan di sana. Dalam tahap lighting, misalnya, lo bisa mencoba mengganti warna pencahayaan dan kecepatan ombak yang diproyeksikan dalam karakter Dory dari Finding Nemo. Ada pula komputer touch screen yang memungkinkan lo untuk mengubah kecepatan lambaian tangan Mike dalam Monster, Inc. Kalau pengen mempelejari suatu adegan dibuat, lo juga bisa memperlambat laju adegan tersebut, seperti yang dicontohkan pada film The Incredibles dalam tahap animation.
Tertarik buat mengunjungi museum The Science Behind Pixar? Untuk lokasi di Boston ini, mereka bakal ada di sana sampai bulan Desember 2015. Tapi, setelah itu mereka bakal membawa The Science Behind Pixar berkeliling Amerika selama lima tahun. Pixar ingin agar makin banyak orang mengetahui proses produksi di balik layar mereka.
Source: mos.org, artery.wbur.org, nsf.gov