Sal Priadi: Dulu, Sekarang, dan yang Akan Datang
Buat lo yang nggak puitis tapi cewek lo tipikal yang romantis dan mendadak pernah berkomentar, “Amin kamu memang nggak pernah serius” atau “Aku nggak pernah sampai minta kamu ngikat aku di tulang belikatmu, aku cuma minta kamu balas WhatsApp...” Nah, lo bisa salahin Sal Priadi untuk semua perilaku absurd cewek lo itu, Urbaners!
Tapi, buat lo yang tergolong romantis dan senang bermain diksi, pastilah lo tahu Sal Priadi yang mendadak jadi buah bibir di tahun 2018. Apalagi saat laki-laki asal Malang ini masuk nominasi AMI Awards untuk kategori Artis Solo Pria Pop Terbaik untuk lagu Ikat Aku di Tulang Belikatmu.
Musisi yang Layaknya Seorang Penyair
Setahun terakhir ini nama Sal memang sedang ramai diperbincangkan. Sejak lagu Amin yang Paling Serius, duet Sal dengan Nadin Amizah yang dirilis di Youtube channel-nya Sal Priadi pada Mei 2019 sudah dilihat hampir 3.200.000 viewers.
Baru-baru ini salah satu festival literasi prestisius Jakarta International Literary Festival 2019, mendatangkan Sal dan menjelaskan alasannya kenapa menjadikan Sal sebagai salah satu guest star. Nggak lain nggak bukan karena lirik-lirik lagu Sal yang seperti puisi yang membedakannya dengan kebanyakan musisi.
Penampilan yang Totalitas dan Teatrikal
Pada saat tampil, Sal juga dikenal sebagai orang yang totalitas. Bisa dilihat dari performanya pada perhelatan perdana literasi yang digelar di Taman Ismail Marzuki Agustus lalu. Saat Sal perform di panggung, para penonton pun terpana. Bukan hanya karena liriknya yang ngena banget, saat menyanyi Sal juga sangat teatrikal, berhenti di pertengahan lagu lalu kembali melanjutkan bernyanyi. Atau memejamkan mata, menggerakkan tangan, menepuk dada, dan membawakan gerak tangan dan kaki mengikuti irama lagu mirip pelakon teater.
“Seperti trance? Sebenarnya ketika manggung itu respons alami ya. Ketika tulisan direspons dengan nada, setelah nada muncul lagunya jadi, dan ketika manggung ditimpali dengan gerakan, itu muncul tanpa gue rencanakan. Itu semua hanya bentuk respons dari lagu dan apa yang gue rasakan saat menyanyikan lagu tersebut,” jawab Sal Priadi.
Terinspirasi dari Ingatan
Terkait dengan lirik-lirik lagunya yang puitis banget, pemilik nama lengkap Salmantyo Ashrizky Priadi ini mengatakan kalau semua lagunya tidak hanya dari puisi tetapi juga ingatan, pengalaman pribadi, dan juga hal-hal yang dilihatnya, diimajinasikan kemudian dibawa ke ruang kreatif. Di sana lah semuanya direspons dengan nada. “Gue biasanya merespons dengan gitar,” Sal menambahi.
Namun tidak semua selalu Cathedral dan kayu-kayuan, malah di lagu terbarunya bayangan yang muncul adalah laut, aroma rambut yang terbakar matahari, wangi cocktails, serta warna-warna mencolok yang berbeda.
Diakui musisi yang kerap terinspirasi bacaan tertentu dalam pemilihan diksi lirik, beberapa lagunya memang terinspirasi dari beberapa orang yang bikin patah hati, “Hahaha… Gue nggak bisa ceritain satu-satu sih, tapi gue bersyukur dengan peristiwa itu (patah hati), akhirnya muncul kekuatan sebesar ini untuk bikin lagu dan lirik yang sampai ke pendengar,” jawabnya.
Dari “Ziki” ke “Sal Priadi”
Diakui teman duet Nadin Amizah ini, “perubahan” dari Ziki ke Sal, belum banyak yang signifikan. “Gue selalu berhasil mengelabui driver Gojek tuh. Kalau ditanya gue kerja apa, gue selalu ganti-ganti profesi, kadang kerja di media online, kadang pegawai BUMN. Berarti gue belum seterkenal itu,” jawabnya bercanda.
Ranah Privasi yang Mulai Menyempit
Tapi kali ini jawaban Sal berubah serius, dia cerita kalau ranah privasinya mulai mengalami perubahan, ketika orang mulai mengulik pengalaman-pengalaman silamnya. Sampai mantan-mantan pacarnya juga dikepoin dan tau-tau-nya dapet aja. “Lucu dan unik sih,” komentarnya.
Hasil penemuan informasi mengenai Sal juga simpang siur. Ada juga yang melenceng, seperti salah satu media yang mengatakan Sal Priadi gagal buka usaha makanya banting setir jadi main musik.
Padahal, menurut pengakuan Sal, justru musik adalah pelariannya ketika dia merasa sumpek mengerjakan bisnis. “Setiap kali merasa jenuh, gue main ke studio teman, gitaran terus nulis-nulis lagu. Terus temen gue nyaranin rilis lagu deh Sal. Nah, disitulah single pertama gue Kultusan akhirnya dirilis. Jadi bukannya gagal ya, memang setelah musiknya jalan proyek tersebut jadinya vakum,” jelas musisi yang mengaku menyukai karya-karya Astor Piazolla, Joao Gilberto.
Sebelum menutup percakapan, Sal Priadi cerita mengenai proyek yang sedang dikerjakannya sekarang; merampungkan album. Lagu-lagu yang akan mengisi albumnya ini juga berasal dari karya-karya lama yang dicacah ulang.
Misalnya nih, ada satu bagian lirik lagu yang dipindah ke lagu yang lainnya untuk menemukan lagu yang baru. Rencananya juga, Sal ingin membuat tur dan pertunjukan mengenai hal-hal yang selama ini dia bayangkan ada di show-nya namun belum kesampaian. “Ibaratnya ini seperti mau boker tapi ditahan dulu, karena momennya belum tepat,” pungkasnya.