Ryan Gondokusumo, Pendiri 3 Startup Ternama
Mendirikan sebuah startup mungkin banyak orang yang bisa. Gimana kalau mendirikan 3 startup sekaligus dan menjalankannya untuk tetap jalan hingga sekarang? Mungkin hanya Ryan Gondokusumo yang bisa melakukan hal ini. Banyak orang yang menjuluki pria ini sebagai seorang serial entrepreneur sebab dirinya mendirikan 3 startup: Sribu, SribuLancer, dan Halo Diana. Bagaimana kisahnya?
Berawal dari desainer kalender
Ryan, begitu dia akrab disapa, nggak langsung lahir sebagai seorang entrepreneur. Awalnya, dia hanyalah seorang karyawan perusahaan travel. Tahun 2011, Ryan mendapatkan tugas buat ngedesain sebuah kalender. Sayangnya, atasan Ryan nggak suka dengan hasilnya. Nggak habis akal, Ryan langsung ngadain kontes desain kalender. Nggak lama, hanya 7 hari aja, dia udah dapat 300 desain kalender.
Dari situ dia kepikiran untuk bikin website Sribu.com yang bertujuan untuk menghubungkan konsumen yang butuh jasa desain dengan komunitas desainer. Bersama rekannya, Wenes Kusnadi, website tersebut berkembang hingga memiliki 7.000 desainer dengan total transaksi hingga 120 juta rupiah. Hasil tersebut bikin mereka dapat investasi dari East Venture di bulan Februari 2012.
Masalah muncul = kesempatan baru
Lama berselang, timbulah masalah. Repetisi pengguna Sribu bisa dibilang rendah. Satu perusahaan bisa saja hanya membutuhkan desain logo setiap 10-20 tahun. Selain itu, minat perusahaan kecil Indonesia terhadap tenanga freelancer juga cukup besar. Dari situlah kemudian Ryan mendirikan SribuLancer yang merupakan situs online yang menghubungkan klien dengan freelancer. Jasa freelancer yang disediakan nggak terbatas pada desain, namun juga pengembangan web, data entry, akuntansi, penulisan, dan lain sebagainya.
Di SribuLancer terdapat opsi Asisten Pribari Virtual yang khusus melayani permintaan yang nggak umum, misalnya reservasi, beli tiket pesawat, hingga bikin kartu nama. Nggak disangka, fitur ini disukai banyak orang. Ryan kemudian memutuskan buat memisahkan kategori tersebut sebab dirasa cukup aneh dan sedikit nggak nyambung.
Akhirnya, Halo Diana diciptakan untuk memenuhi permintaan jasa asisten pribadi virtual para klien. Cara kerjanya pun cukup unik. Penggunanya dapat mengajukan perintah apapun ke asisten pribadi tersebut, mulai pesan makanan, beli tiket, hingga pesan Uber.
Hingga kini, ketiga startup tersebut masih berjalan dan memberikan keuntungan yang lumayan buat Ryan. Ya, sekali lagi, mungkin saat ini hanya Ryan Gondokusumo yang bisa melakukannya. Kapan giliran lo, Urbaners?
Baca Juga : 4 Contoh dan Cara Memulai Bisnis Startup
Source: id.techinasia.com, kilatstorage.com