"Do the Ride Things" bersama Founder Westbike, Hendi Rachmat
Lagi hobi banget gowes, Bro? Kegiatan bersepeda memang kembali marak sejak munculnya pandemi. Jauh sebelum tren ini, ada sebuah komunitas yang menjadi layanan jasa antar barang bernama Westbike Messenger Service. Bersama host Reza Alqadri, MLDSPOT Instagram Live kali ini mengulik asal-usul Westbike bareng sang founder, Hendi Rachmat.
Sepeda sebagai Alat Olahraga
Lo pasti masih ingat dengan tren sepeda fixed-gear atau dikenal dengan fixie? Pada saat itu, Hendi yang mulai bersepeda di tahun 2009 turut menjajal jenis sepeda tersebut. Eits, bukan buat gaya-gayaan, Bro! Hendi yang dulunya merupakan atlet badminton memang hobi banget berolahraga.
Berawal dari rasa iseng dan “diracuni” teman, Hendi pun akhirnya mulai ikut bersepeda bareng teman-temannya, “Gue awalnya sepedaan di weekend doang, Car Free Day, lalu jadi sepedaan ke mana-mana. Kalau stress ya obatnya sepedaan, jadi stress-relief,” ujar Hendi. Melihat potensi yang cukup menjanjikan, ia membuka toko sepeda fixed-gear di tahun 2010. Di saat itulah komunitas Westbike terbentuk dari para penggemar sepeda yang sering nongkrong di tokonya.
Hobi sepedaan yang ditekuni Hendi nggak main-main. Hendi mulai gowes ke luar kota hingga ikut kejuaraan dunia. Westbike pertama kali mengikuti kejuaraan di Melbourne, Australia, pada tahun 2015. Sejak saat itu, Hendi dan timnya rajin banget buat traveling mengikuti event tersebut setiap tahunnya. “Indonesia udah telat banget ikutannya. Baru ikut setelah 23 tahun kejuaraan tersebut diadakan,” ungkap Hendi.
Setelah beberapa tahun mengikuti kejuaraan, Hendi dan tim merasa percaya diri untuk mengundang seluruh peserta dari berbagai negara ke Jakarta. Di bulan Agustus 2019, mimpi Hendi tersebut pun terwujud, “Mereka salut sama kurir sepeda di Jakarta dengan kondisi seperti ini. Bukan karena macetnya, tapi karena banyak skuter (motor),” kenang Hendi.
Hobi Sepedaan Membawa Cuan
Bisa dibilang, Hendi salah satu orang yang beruntung dapat menekuni hobi dan bisnis di saat yang sama. Saat jasa kurir Westbike yang ia rintis drop di tahun 2015, Hendi dengan iseng mengunggah foto dirinya saat bersepeda dengan memakai celana denim. Postingan ini kemudian dikomentari oleh salah satu orang penting di sebuah brand denim ternama. Saat itu pula, ia diajak menghadiri sebuah meeting. Hendi menyampaikan kalau ia dan tim bercita-cita ikut kejuaraan dunia. Tak disangka-sangka, keinginannya ini mendapat persetujuan pihak brand yang bersedia terlibat sebagai sponsor.
Nah, gimana sih awal Hendi mendirikan bisnis kurir sepeda Westbike? Seiring dengan meredupnya tren sepeda fixed-gear dan maraknya kebiasaan belanja online, bisnis toko sepeda Hendi sempat meredup. Meski begitu, ia nggak kehabisan akal. Hendi mulai mengulik potensi bisnis kurir sepeda. Lo pernah nonton film “Premium Rush”? Yes, bisnis kurir sepeda emang udah lazim banget ditemukan di luar negeri. Hendi pun mencoba membawanya ke Indonesia di tahun 2013.
Berawal dari dua orang kurir, Hendi mengembangkan bisnisnya ini dengan dua kunci: passion dan totalitas. Berkat kerja kerasnya, kini Westbike tersebar di empat kota besar di Indonesia: Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan, dengan total kurir sebanyak 113 orang. Para pelanggan nggak perlu khawatir barang yang dikirim bakal telat, karena Westbike menawarkan same-day service dengan pengantaran maksimal jam 6 sore.
Gimana caranya buat gabung jadi kurir Westbike? Lo bisa kunjungi Instagram-nya @wmswestbike dan buka tautan yang ada di akun tersebut. Semudah itu? Jelas nggak! Calon kurir bakal dites kesiapannya, mulai dari kepemilikan sepeda pribadi, tahap percobaan di jalan, hingga level fokusnya. Keseimbangan bersepeda sambil membawa barang dan stamina sangat penting demi keselamatan kurir.
Westbike Messenger Service juga menerapkan protokol keselamatan. “Helmnya ada standarnya, sepeda juga harus dalam kondisi bagus. Barang ditaruh di depan bukan belakang karena bisa memicu bahaya. Kurir juga harus pakai lampu sepeda berwarna putih di sisi depan, dan lampu merah di belakang,” jelas Hendi.
Manfaat dan Tips Aman Riding
Manfaat bersepeda bagi kesehatan memang nggak perlu lo ragukan lagi. Hendi sendiri mengaku kalau bersepeda menghilangkan stress akan kegiatan sehari-hari. Selain itu, ia merasa sistem imunnya lebih kuat dan jarang sakit. Yang paling penting, bersepeda bisa menghemat bahan bakar dan waktu. “Menghindari macet dan bensinnya hanya air putih untuk minum aja. Hahaha,” canda Hendi.
Udah nggak sabar buat gowes? Bentar, Bro! Lo harus memperhatikan dulu beberapa hal penting sebelum bersepeda. Yang pertama adalah persiapan. Persiapkan sepeda dengan matang. Pilih sepeda yang nyaman buat lo pakai. Komponen sepeda pun harus diperhatikan. Cek kedua ban, rantai sepeda, dan rem yang wajib berfungsi dengan baik.
Yang kedua adalah safety equipment. Hendi menyarankan untuk selalu memakai helm khusus. Helm digunakan untuk menghindari cedera kepala jika terjadi benturan atau hal-hal yang nggak diinginkan. Sepasang lampu sepeda juga nggak kalah penting. Pastikan lampu depan dan belakang menyala.
“Fokus” jadi tips terakhir dan terpenting dalam bersepeda. Kemampuan untuk fokus digunakan saat menghadapi jalanan yang nggak rata, berlubang, sampai medan yang sulit. Lo juga harus pintar untuk membaca situasi dan menjaga jarak, memotong jalan, hingga berbelok dengan perhitungan matang. “Jarak 5 m dari depan jadi jarak aman dalam bersepeda,” saran Hendi.
Sudah tahu ‘kan kalau sekarang bersepeda itu nggak cuma sekadar gaya hidup selama pandemi, tapi juga sebagai olahraga, alat transportasi, dan pencari nafkah? #MauLagiDimanapun, ikuti terus acara-acara Instagram Live menarik lainnya di akun @MLDSPOT!