Poke, Tren Makanan Populer di 2016
Tahun 2016 baru memasuki bulan kedua, tapi udah ada satu makanan yang digadang-gadang bakal menjadi tren, yakni poke. Hal pertama yang harus lo tahu tentang poke adalah ia dilafalkan sebagai “poh-kay”. Lo mungkin masih merasa asing dengan makanan tersebut karena poke emang baru populer di Los Angeles. Sebelumnya, orang-orang di Hawaii udah lebih dulu mengenal makanan satu ini. Jadi, siap-siap aja untuk melihat poke di menu makanan berbagai restauran nantinya.
Mengacu pada Ikan Mentah
Nama poke diambil dari kosa kata Hawaii yang berarti “mengiris” atau “memotong”. Secara tradisional, poke mengacu pada ikan mentah apapun, terutama tuna, yang udah dipotong dalam bentuk kubus kecil. Tapi, menurut Chung Chow, executive chef dan co-owner dari restauran Noreetuh di New York, kini poke lebih mengacu pada potongan kubus dari ikan, sayur, atau daging. Biasanya, ia disajikan dengan nasi, kecap, dan beberapa macam topping, mulai dari furikake hingga jalapeños.
Agak mengingatkan lo dengan sushi, ya, Urbaners? Pada tahun 1980-an, ketika sushi mulai populer, orang-orang belum suka mengonsumsi ikan mentah. Tapi, kini orang-orang udah “menerima” dan malah sering mencarinya. Awalnya, poke asli asal Hawaii nggak terlalu diterima dengan baik oleh publik, tetapi Chung berkata bahwa poke versi modern memiliki rasa yang lebih diterima lidah orang banyak. Rasanya mungkin agak familiar dengan sushi, tetapi poke disajikan secara lebih praktis.
Eksis Sejak Beberapa Tahun Lalu
Sebetulnya, poke sudah mulai beredar di Los Angeles dan kawasan West Coast lain sejak beberapa tahun lalu. California bahkan udah mengadopsi poke sebagai kuliner mereka, yang lebih sering disajikan dengan nama “poke bowl”. Dan sepertinya orang-orang di Amerika sana cocok dengan makanan satu ini. Buktinya, selama setahun belakangan ini, poke mulai hadir di kawasan East Coast seperti New York. Selain Noreetuh, restauran lain yang juga menyajikan poke adalah Onomea di Brooklyn.
Ada pula seorang pria yang langsung membuka restauran khusus poke di New York setelah kunjungannya ke Hawaii. Ia adalah Drew Crane, dengan restaurannya yang bernama Wisefish. Saat berlibur ke Hawaii, Drew kepincut dengan poke dan tidak berhenti mengonsumsinya. Ketika ia kembali ke New York dan nggak menemukan poke dijual di manapun, ide untuk membuka Wisefish pun muncul. Ia menjalankan usaha kulinernya tersebut bersama rekannya yang bernama Bryan Cowan.
Sepertinya lezat banget, ya, Urbaners? Lo bisa membuat poke sendiri, lho. Ada banyak campuran yang bisa lo gunakan. Sebagai orang Indonesia yang harus mengonsumsi nasi putih, lo bisa mencampurnya dengan timun, furikake, dan saus mirin pedas. Jadi, deh, semangkuk poke yang bisa langsung lo santap!
Source: yahoo.com