Pohon Trembesi: Efektif Serap Karbon Dioksida dan Bisa Tumbuh di Mana Saja
Tingkat emisi karbon dioksida di Indonesia sepertinya makin mengkhawatirkan nih, Urbaners. Per 2017 lalu, Global Carbon Project (GCP) memperkirakan bahwa tingkat emisi karbon dioksida di Indonesia sudah mencapai 487 juta ton. Jumlah tersebut meningkat sekitar 4,7% dari tahun sebelumnya. Bahkan pada 2018, GCP kembali mencatat terjadinya kenaikan emisi karbon dioksida sebanyak 2%.
Pemerintah Indonesia pun punya cita-cita buat mengurangi kadar emisi karbon dioksida. Pada 2020 nanti, diharapkan kadar emisi karbon dioksida di Indonesia bisa menurun sebesar 26%. Penanaman pohon trembesi diharapkan bisa efektif mendukung cita-cita tersebut.
Cita-cita Indonesia Tanam 1 Miliar Pohon
Cita-cita Indonesia terkait pengurangan kadar karbon dioksida sebetulnya juga merupakan bagian dari komitmen Kesepakatan PBB dalam Konferensi Perubahan Iklim ke-15. Jadi, nggak cuma Indonesia, negara-negara lain pun sepakat buat melakukan mitigasi demi mengatasi perubahan iklim. Caranya adalah dengan mengurangi emisi karbon dioksida akibat degradasi dan deforestasi hutan.
Nah, salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui program penanaman 1 miliar pohon, yang sudah dicanangkan sejak 2010 lalu. Dari sekian banyak pohon yang ditanam, pohon trembesi menjadi salah satu yang diunggulkan karena manfaat besarnya dalam menyerap karbon dioksida.
Penyerap Karbon Dioksida Ekstra Tinggi
Penanaman pohon trembesi dilakukan bukannya tanpa alasan, Urbaners. Pohon yang berasal dari Amerika Latin ini dikenal sebagai tanaman penyerap karbon ekstra tinggi. Per tahunnya, pohon trembesi bisa menyerap karbon dioksida sampai 28,49 ton. Jumlah ini jauh lebih tinggi kalau dibandingkan dengan tanaman lain. Akasia, misalnya, “cuma” bisa menyerap sekitar 5,3 ton per tahun.
Jadi, semakin banyak pohon trembesi yang ditanam, harapannya bakal semakin banyak pula emisi karbon dioksida yang diserap. Efek pemanasan global pun harapannya bisa lebih ditekan.
Julukan Pohon Hujan Karena Kerap Teteskan Air
Tentu bukan cuma itu alasan pohon trembesi dipilih untuk mengatasi tingginya emisi karbon dioksida. Pohon trembesi bisa dikatakan sebagai tanaman yang nggak rewel karena bisa tumbuh di mana saja, mau itu di daerah berair seperti bawah sungai sampai daerah yang sangat kering sekali pun.
Memiliki tajuk yang cukup lebar, pohon trembesi yang sudah tumbuh besar pun bisa menaungi area di bawahnya. Menariknya lagi, karena mampu menyerap air tanah dalam jumlah banyak, bagian tajuk pohon trembesi biasanya sering mengeluarkan air. Itulah kenapa beberapa orang menyebut pohon trembesi sebagai pohon hujan.
Dengan ditanamnya pohon trembesi, semoga cita-cita Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dioksida bisa segera terwujud. Kalau lo sendiri, apa yang sudah lo lakukan buat bantu mengurangi efek pemanasan global?
Source: kumparan.com