Orangutan Tapanuli Masuk Sebagai Spesies Baru dan Langka di Tahun 2018
Orangutan dikategorikan sebagai salah satu binatang yang mempunyai tingkat kepintaran sangat tinggi. Beberapa peneliti di seluruh dunia menggunakan orangutan sebagai pusat penelitian perkembangan otak hewan. Pada tahun 1980-an, orangutan hanya memiliki satu spesies, entah itu orangutan Sumatera atau di Kalimantan. Tetapi pada tahun 1996, ditemukan spesies orangutan baru sehingga dibagi menjadi Orangutan Borneo dan Orangutan Sumatera.
Ternyata, Urbaners, masih ada jenis spesies baru yang ditemukan. Pada bulan November 2017 kemarin, ada spesies orangutan baru, yaitu Orangutan Tapanuli. Spesies ini kemudian didaftarkan kepada International of Environmental Sciences and Forestry (IISE) dari State University of New York dan masuk sebagai 10 besar penemuan hewan baru di seluruh dunia.
Orangutan Tapanuli
Apa bedanya Orangutan Tapanuli dengan spesies orangutan lainnya? Pada tahun 2013, ada orangutan di daerah Tapanuli, Sumatera Selatan yang meninggal karena luka-luka. Akhirnya, jasad dari orangutan tersebut dibawa ke Museum Zoological di Bogor untuk diteliti. Dari situ ditemukan bahwa bentuk tengkorak kepala dan gigi dari orangutan di Tapanuli berbeda dengan jenis lainnya.
Akhirnya para peneliti dari Indonesia sepakat untuk menyebut orangutan di Tanapuli dengan Tapanuliensis atau orangutan yang tinggal di Tapanuli. Tempat tinggal dari Orangutan Tapanuli juga berbeda dengan Orangutan Sumatera, mereka seakan nggak mau bergabung di satu tempat. Minimal jarak antar orangutan tersebut sekitar 100 km.
Perlindungan orangutan
Lo pasti sudah pernah melihat bagaimana komunitas lokal maupun internasional melakukan penyelamatan orangutan. Walaupun gerakan tersebut sudah mulai dilakukan sejak tahun 1990-an, sampai sekarang masih ada tangan-tangan jahil yang menjadikan orangutan sebagai koleksi atau perburuan. The Nature Conservancy (TNC) mengatakan jumlah populasi orangutan dalam 10 tahun terakhir ternyata menurun sebesar 25%.
Sekarang pemerintah dan pihak swasta sedang melakukan perumusan untuk melindungi populasi orangutan agar nggak terus turun. Salah satunya adalah dengan mengatur tata ruang provinsi yang melibatkan semua masyarakat.
Source: beritagar.com