Nonton Jazz di Candi Prambanan
Apa jadinya kalau ribuan orang berkumpul di sebuah situs sakral untuk menonton sebuah pertunjukan musik? Prambanan Jazz Festival 2015 punya penjelasannya.
Kawasan Candi Prambanan di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, tampak sibuk Jumat malam (16 Oktober 2015) yang lalu. Jika biasanya sepi dan tenang, malam itu ribuan orang mengarahkan diri ke salah satu sisi pekarangan kompleks candi tersebut untuk merayakan Prambanan Jazz Festival 2015.
Festival yang baru pertama kali digelar ini menampilkan sederet performer yang keren. Selain Kenny G, bintang utama festival ini berderet nama Trisum (Dewa Budjana, Tohpati Balawan), Tompi dan penyanyi pendatang baru Isyana Sarasvati.
Sejak sore hari, orang-orang sudah berdatangan untuk menikmati kecantikan Candi Prambanan yang dibalut tata lampu bermandikan cahaya. Di luar pertunjukan musik, venuenya saja sudah cantik.
Antrian panjang mengular jauh, menandakan antusiasme memang ada di publik lokal. Setidaknya sekitar tiga ribu orang memadati kompleks candi sore ini. Padahal pintu utama baru akan dibuka beberapa waktu kemudian.
Pertunjukan sendiri baru dimulai lima belas menit setelah pukul delapan malam. Trisum membuka malam. Komposisi yang dimainkan oleh trio gitaris yang sangat berpengalaman ini merupakan campuran dari karya masing-masing. Balawan dipercaya memainkan peran untuk berkomunikasi dengan penonton sementara Dewa Budjana dan Tohpati tetap memilih untuk fokus pada permainan gitar mereka.
Setelah Trisum, Tompi naik panggung. Kebanyakan orang menyangka bahwa giliran dia berikutnya, padahal tidak. Tompi hanya muncul untuk memperkenalkan pemain saxophone kelas dunia yang jadi bintang utama festival ini, Kenny G.
Penonton sempat kaget, kenapa headliner utama tidak diletakan terakhir. Tapi, kualitas mengalahkan segalanya. Kenny G yang memang sudah sering berkunjung ke Indonesia, tetaplah satu sosok musisi yang prima.
Berbagai macam komposisi legendaris muncul dari penampilan yang disajikannya bersama band pendukungnya. Durasi pertunjukannya pun bisa dibilang sangatlah lama, nyaris menyentuh dua jam. Tapi, penonton tidak menunjukan tanda-tanda bosan.
Pengalaman untuk berinteraksi dengan publik lokal seolah menjadi kelebihan yang dimilikinya. Kemampuan untuk mengatur lagu juga berpengaruh pada antusiasme penonton yang terus terjaga.
Setelahnya, naik Isyana Sarasvati yang sayangnya hanya memainkan dua lagu plus sebuah tembang kolaborasi dengan Tompi. Menarik menyimak banyak orang yang khusus menantikan bintang terang ini naik panggung. Kendati harus menunggu lama.
Tompi mengakhiri gelaran Prambanan Jazz Festival 2015 dengan dua buah lagu hitsnya. Kualitas vokal yang sangat prima, membuat ia berkontribusi banyak untuk membuat festival ini berakhir dengan baik.
Festival ini memberi warna baru untuk industri musik jazz Indonesia. Layak dijadikan agenda tahunan dan semoga bisa terus dilangsungkan di masa yang akan datang.