MLDSPOT Hall A3: Saat Visual Dan Verbal Pengunjung JJF 2020 Dipermainkan
Menawarkan line-up berbagai suasana musik yang berbeda seperti pasar malam yang riuh, menjadikan MLDSPOT Hall A3 tidak pernah sepi pengunjung pada hari terakhir Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2020. Dibuka dengan penampilan Nania yang santai, dilanjutkan dengan Church yang sangat imajinatif, MLDJAZZPROJECT All-Star x ICINC yang full of sing along, sampai penampilan Brass Against yang sangat intense. Cuaca yang tiba-tiba hujan pun tidak menggetarkan para pengunjung untuk pulang lebih awal, malahan mereka stay sampai lagu terakhir. Nah, mau tau apa saja yang seru kemarin? Check this out!
Nania: Bernyanyi Bersama Penonton Di atas Panggung
Lama tidak terdengar gaungnya, Nania muncul kembali sebagai pembuka di MLDSPOT Hall A3 hari ketiga di Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2020. Lagu alicia keys yang berjudul “If I Aint Got You” sukses menarik perhatian pengunjung untuk lebih dekat ke panggung. Dengan anggun melantunkan lagu-lagu yang well-known seperti “Sedalam Cintamu”, “Bila Rasaku Ini Rasamu”, “All I Ask” membuat penonton pun ikut bernyanyi. Dan yang lebih seru lagi, Nania mengajak seorang penonton untuk naik ke atas panggung dan menyanyikan lagu “Di Dadaku Ada Kamu”. Awalnya malu-malu tetapi pria berkacamata ini malah terbawa suasana dan bahkan melakukan improvisasi saat bernyanyi bersama salah satu pemenang ajang pencarian bakat ini. Penampilannya pun ditutup dengan lagu “I Feel Good” untuk memberikan semangat pada pengunjung untuk menonton penampulan dari musisi lainnya.
Church (Marj De Clive-Lowe ft. Harvey Mason): Penjelajahan Imajinasi Dari Musik
Memasuki area Hall A3 seperti masuk ke dunia yang berbeda, penuh dengan warna pastel dan objek yang bergerak slo-mo. Inilah yang tergambar saat intro performance dari Church. Lalu visual khayal pun dipermainkan kembali dengan suasana yang berbeda, kali ini suasana antariksa sangat cocok untuk menggambarkan lantunan instrumen mereka. Tak heran semua yang menonton dapat sangat fokus mendengar mereka. Tidak ada song-list, tanpa lirik bahkaan sapaan sama sekali yang keluar dari para pesonel. Hanya harmonisasi yang sempurna dari seluruh instrumen, menjadikan sesuatu yang verbal menjadi visual indah dipikiran. Dan inilah komunikasi dari mereka. Ditengah-tengah penampilannya, mereka juga memasukkan unsur techno yang membuat lebih modern dan sophisticated.
Beragam cara pengunjung menikmatinya mulai dari menempel di barikade depan, duduk dengan santai sambil memejamkan mata, ada pula yang mengabadikannya lewat kamera. Dipenghujung penampilannya, Church menyajikan musik yang intense membuat penonton susah untuk melupakan momen tersebut.
Nah, kalau lo mendengar musik mereka, apa yang ada di benak lo, Urbaners?
MLDJAZZPROJECT ALL-Star x ICINC: Karaoke Senoparty Versi Jazz
Bukan Ronald Steven kalau tidak menyuguhkan sesuatu yang berbeda. Masih dipercaya untuk membuat aransemen MLDJAZZPROJECT, kali ini, ia memboyong vibe "Senoparty" ke Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2020 bersama ICINC. Meskipun lagu-lagu yang dibawakan mostly genre pop, tetapi MLDJAZZPROJECT All-Star x ICINC ini sukses memberikan sentuhan-sentuhan jazzy yang masih sejalan dengan festival satu ini. Sekitar 8 lagu mereka bawakan, seluruh penonton pun bernyanyi bersama. Bahkan pada lagu terakhir yakni "Berharap Tak Berpisah" dari Reza Artamevia, penonton yang tadinya hanya duduk santai langsung berdiri, joget dan bernyanyi bersama.
Brass Against: Seperti Menonton Band Metal
Mendengarkan Rage Against The Machine, namun versi jazz. Bayangkan, mereka membawakan lagu "Bulls On Parade", "Killing In The Name" dan "Wake Up" dengan menggunakan 6 jenis brass sections yang berbeda. Suasana intense dan membara, energi yang tumpah ruah sangat terasa pada penampilan mereka. Menggunakan seragam army-look, dan sang vokalis menggunakan atasan neon, tidak hanya eargasm, pembawaan mereka saat di stage juga membuat penonton takjub. Bersemangat, terkadang mereka melakukan gerakan yang sama dan kompak yang seru banget. Brass against berhasil menutup Jakarta International BNI Java Jazz Festival menjadi istimewa. Energi yang sama juga ada pada bagian penonton, tidak seperti menonton musik jazz pada umumnya, penonton jingkrak-jingkrakan seperti menonton band metal. Seru banget ya, Urbaners?