Kevindra Soemantri, Bergulat Menjaga Dunia Kuliner Indonesia
Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang sangat unik dan beragam. Selain itu, perkembangan industri kuliner di Indonesia juga sedang dalam kemajuan yang cukup pesat. Dari segala hiruk pikuk tersebut, Kevindra Soemantri hadir sebagai Food & Restaurant Writer yang menuliskan perkembangan kuliner Indonesia dari segi budaya maupun bisnis, dalam sebuah narasi yang sungguh menarik! Kalau lo familiar sama wajahnya, itu karena Kevindra Soemantri merupakan narator dari serial hits Netflix berjudul Street Food, tepatnya di episode yang mengangkat jajanan pasar Yogyakarta.
Penasaran bagaimana Kevindra tumbuh dan jatuh cinta dengan dunia kuliner? Ini dia ceritanya!
Dunia Kuliner Bagi Kevindra Soemantri
Selain sebagai kebutuhan dasar, makanan atau kuliner juga memiliki arti yang lebih mendalam bagi Kevindra Soemantri. Baginya, makanan bukan hanya asupan perut, tapi merupakan bagian dari sejarah dan identitas masyarakat. Saking mendalamnya arti makanan bagi Kevin, memilih makanan Indonesia favorit bahkan terasa seperti memilih anak favorit, sangat sulit untuk memutuskan! “Tapi saya sendiri senang dengan masakan Jawa Tengah dan Manado, karena lebih dekat dengan lidah saya,” Akui Kevin.
Sang Ayah yang memiliki restoran di kawasan Sudirman Central Business District membuat Kevin dekat dengan dunia kuliner sejak kecil. Nggak heran, di usianya yang baru 25 tahun ini, Kevindra Soemantri sudah memiliki karir cemerlang di bidang literatur makanan, antara lain dengan menjadi penulis untuk Traveloka Eats, menulis narasi untuk Netflix Food Street Food Indonesian Episode, menerbitkan buku, serta mendirikan sebuah media yang khusus membahas berita dan ulasan kuliner, yaitu Top Tables.
“Jadi, dari kecil saya memang sudah terpapar dengan dunia dapur,” ungkapnya. Ketertarikan pada dunia kuliner mulai menguat pada diri Kevin saat ia memasuki bangku SMA. Hingga akhirnya Kevin mengambil kursus masak profesional di Jakarta Culinary Center selama satu tahun.
Selebihnya, pengetahuan kuliner didapatkan Kevin secara otodidak di dapur restoran sang Ayah, serta membaca buku tentang food and beverage. Kevin juga sangat menyayangkan bahwa literatur di Indonesia saat ini masih kurang memiliki referensi yang cukup mengenai dunia kuliner. Hal inilah yang mendorongnya untuk memperkaya literatur food and beverage Indonesia dengan karya-karyanya.
Merekam Sisi Budaya dan Bisnis Kuliner Indonesia Melalui Top Tables
Karena keprihatinan terhadap keterbatasan literatur di Indonesia, Kevin terdorong untuk mendirikan Top Tables, sebuah media berbasis digital yang membahas segala hal tentang dunia kuliner, baik dari segi budaya maupun bisnis. Menurut Kevin, agar sebuah negara dapat dikenal kulinernya, ada banyak pilar yang mendukung, salah satu elemen yang penting tentu adalah media.
“Di Amerika mereka memiliki Bon Appetit, Eater.com, Saveur, Food & Wine. Australia memiliki Gourmet Traveler, Delicious, hingga Good Food. Mengapa di Jakarta tidak memiliki food media, padahal industri food and beverage di kota ini sangat dinamis?” ungkap Kevin.
Di Top Tables, lo bisa menemukan berbagai informasi menarik mengenai dunia kuliner mulai dari review restoran, update berita terbaru dunia kuliner, tren kuliner, diskusi dengan sosok inspiratif, opini mengenai budaya makan, hingga menu-menu terbaik yang wajib dicoba! Lengkap banget kan, Urbaners?
“Kami ingin bisa menjadi media digital pertama di Jakarta dan Indonesia yang fokus terhadap kuliner dan membahas dunia food & beverages dari berbagai spektrum dengan cara modern,” kata Kevin. Peran media dalam membangun identitas kuliner Indonesia bagi Kevin sangat penting, karena media dapat mengedukasi audiens serta menyatukan tiap komponen di industri food & beverages.
Selama ini, bicara soal makanan mungkin lo familiar dengan berbagai artikel yang me-review sebuah restoran. Hal ini banyak dilakukan oleh kehadiran food blogger yang bermunculan mulai dari tahun 2010. Tapi sebenarnya, dunia kuliner bisa lebih jauh dan lebih mendalam dari itu. Ada banyak komponen yang bisa diulik dan menjadi santapan yang sama menariknya dengan makanan itu sendiri. Inilah yang menjadi alasan Kevin untuk mengulik kuliner Indonesia secara mendalam melalui Top Tables.
Lebih dari itu, project Top Tables juga memiliki arti tersendiri bagi Kevin. Proyek ini seperti ungkapan personal akan kecintaannya pada makanan. “Top Tables is a project that is dear to my heart,” ungkapnya.
Ingin Kekayaan Kuliner Indonesia Bisa Go International
Selain Top Tables, Kevindra Soemantri telah menerbitkan buku yang berisi food guide khusus bagi kota Jakarta. Dalam buku tersebut, juga ada sosok-sosok penting seperti William Wongso, Mike Lewis, Laksmi Pamuntjak, Andhika Maxi, hingga Vidi Aldiano. Nggak cuma itu, Kevin juga sedang menggarap sebuah project pioneer food map pertama di Jakarta. Hal ini dilakukan Kevin untuk memacu kaum urban agar lebih berani dalam mengeksplorasi kekayaan kuliner di kota Jakarta.
Cita-cita utama Kevindra Soemantri bagi dunia kuliner Indonesia, tak lain adalah agar kuliner Indonesia bisa lebih mendunia dan memiliki identitas di mata internasional. Menurutnya, kuliner Indonesia memiliki potensi yang besar. Bukan hanya secara tradisional dan nilai budaya, namun juga secara modern dan kontemporer, dunia kuliner Indonesia tengah mengalami kemajuan yang cukup menjanjikan.
Nah, ternyata hal yang dapat membesarkan dunia kuliner Indonesia juga bukan hanya bisnis kuliner itu sendiri, Urbaners! Menurut Kevin, perilaku para penikmat makanan sebagai sebagai sasaran pasar juga penting bagi bisnis ini. “Saya berharap penikmat makanan di Indonesia juga semakin dewasa, agar kuliner kita dapat dikenal secara massive dan nggak kalah dari negara-negara lain,” ungkapnya.