Kegagalan Rampage di Box Office
Film berjudul Rampage yang dibintangi oleh Dwayne "The Rock" Johnson berhasil menduduki puncak Box Office Movie Amerika Serikat pekan ini. Film arahan sutradara Brad Peyton ini juga sukses di pasar internasional, dengan profit mencapai $114 juta atau nyaris menyentuh angka 1,5 miliar rupiah. Sayangnya, di balik keberhasilan itu Rampage justru mengalami kegagalan di dalam konstruksi filmnya sendiri. Nggak percaya? Yuk simak!
Banyak tokoh antagonis yang “nggak penting”
Film yang mengisahkan tentang persahabatan antara hewan dan manusia yang digarap oleh studio New Line Cinema ini memang sukses menghadirkan efek visual yang memukau. Namun, di sepanjang film lo bakal ketemu banyak tokoh antagonis yang justru membuat cerita menjadi membosankan. Padahal sebagai penonton lo pasti ingin fokus terhadap efek kehancuran dari tiga monster titan itu, daripada intrik politik yang berlangsung diantara para tokoh manusia yang ada.
Cerita yang mudah ditebak sejak awal
Selain menghadirkan banyak tokoh antagonis yang sebenarnya nggak dibutuhkan, cerita di film Rampage ini gampang ditebak. Seorang manusia bersahabat dengan binatang, lalu karena kesalahan manusia itu sendiri, binatang tersebut justru mengancam keselamatan manusia lainnya, yang kemudian membuatnya menjadi target untuk dibunuh. Lantas, sahabat manusianya berusaha keras untuk menolong.
Ketidak-konsistenan alur cerita
Urbaners, film adaptasi game terbaru ini rupanya juga banyak memiliki ketidak-konsisten alur cerita yang dibangun oleh sang sutradara. Masalah muncul saat hasil rekayasa genetik yang dikerjakan di luar angkasa dari sebuah perusahaan bernama Energyne mengalami kegagalan pada George, sosok gorila yang kemudian berubah menjadi musuh manusia. Namun, pada adegan lain diceritakan bahwa George adalah gorila murni. Bikin lo bingung, kan?
Tanpa karakter yang benar-benar kuat
Buat lo yang lahir di era 90-an, tentu saja bakal berpikiran kalau film ini seolah menghadirkan kembali film Kong dan Godzila dalam kemasan yang baru. Sayangnya, sekalipun dibintangi oleh Dwayne Johnson, Rampage sama sekali nggak punya karakter yang benar-benar kuat dalam mewakili film ini. Usai menonton, lo bahkan mungkin nggak ingat masalah apa yang ditawarkan film ini, selain aksi brutal dari para monster dalam menghancurkan infrastruktur Chicago.
Meskipun begitu, sebagai film aksi petualangan gubahan Brad Peyton, Rampage mampu menghasilkan tata suara sempurna, suasana mencekam, sinematografi dan teknologi CGI yang hampir sempurna sepanjang film ini disajikan. Gimana menurut pendapat lo?
Source: mercurynews.com