Karena Wabah Corona, Turnamen Tenis Wimbledon Resmi Dibatalkan
Turnamen Tenis Wimbledon ini akhirnya dibatalkan dengan pengumuman resmi dari All England Lawn Tennis Croquet Club (AELTC). Ini pertama kalinya turnamen tenis kelas dunia dibatalkan semenjak Perang Dunia Kedua dikarenakan wabah virus corona yang hingga saat ini masih belum ditemukan vaksinnya. Wimbledon sebenarnya sudah dijadwalkan untuk digelar di tanggal 29 Juni hingga 12 Juli 2020, namun terpaksa harus ditiadakan dan belum terdapat informasi resmi untuk pergantian tanggal penyelenggaraan.
Menyusul event-event olahraga besar lainnya seperti Euro 2020, dan Olimpiade Tokyo 2020, AELTC harus membuat keputusan berat dengan ikut membatalkan pagelaran olahraga tenis ini. Bertambah satu lagi daftar event olahraga yang nggak bisa lo pantau kelangsungannya di tahun 2020.
Baru Dapat Diumumkan di Bulan April
Rencana membatalkan Wimbledon sudah menjadi opsi pihak AELTC sejak Maret, namun akhirnya baru diumumkan secara resmi di bulan April oleh Ian Hewitt sebagai Chairman AELTC. Keputusan ini dikarenakan banyaknya pertimbangan, seperti dampaknya secara masif dan jangka panjang. Mengingat akan hadir sekitar 40.000 orang pada perhelatan Wimbledon, jelas bertentangan dengan himbauan pemerintah yang melarang massa berkumpul.
AELTC juga mengambil waktu beberapa minggu terakhir untuk memantau progres penyebaran wabah yang sepertinya nggak kunjung turun. Angka kasus positif terus meningkat, sehingga baru pada bulan April ini Wimbledon resmi dinyatakan batal. Keputusan ini diambil agar atlet dan pencinta tenis dapat fokus menghadapi wabah dengan menjaga kesehatan. AELTC sendiri beranggapan lebih baik turnamen diadakan kembali di tahun 2021 daripada mengambil risiko yang nggak perlu.
Dampak Pembatalan Turnamen
Pembatalan turnamen ini pun nggak lantas terjadi tanpa dampak. Pihak AELTC sendiri bahkan harus mengambil perlindungan asuransi untuk mengatasi kerugian secara finansial. Termasuk juga melakukan pembayaran kembali kepada para pembeli tiket dan mengembalikan biaya sponsor. Kerugian ini sendiri diperkirakan mencapai 200 milyar Poundsterling.
Kerugian yang dirasa nggak hanya dari segi finansial saja. Bahkan, kemungkinan besar lo nggak akan bisa menyaksikan pertandingan tenis sama sekali tahun ini karena pembatalan Wimbledon yang dapat memengaruhi turnamen-turnamen tenis lainnya di seluruh dunia. Ian Hewitt sendiri menegaskan dalam konferensi persnya bahwa selama belum ada vaksin yang ditemukan, kemungkinan besar nggak akan ada turnamen tenis yang akan dilaksanakan di mana pun di dunia.
Bahkan untuk US Open yang dijadwalkan akan digelar di bulan Desember tahun ini pun sudah memulai diskusi untuk mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan terburuk, di mana asosiasi olahraga tenis akhirnya harus memutuskan untuk membatalkan serta menunda tanggal pelaksanaan event olahraga tahunan mereka. Keputusan yang berat, namun penting untuk segera diambil demi keselamatan dan kesehatan bersama. Nggak hanya demi para atlet, tetapi juga para pencinta olahraga tenis di seluruh dunia.
Sources: The Sun UK, BBC, Liputan6