Indonesia Tanpa Koneksi Lemot di 2022, Ini Alasan Starlink Diminati!
Elon Musk emang nggak ada habis-habisnya menciptakan terobosan baru dan membuat gempar dunia. Dari teknologi sampai alkohol, semua udah dicoba sama Musk. Yang paling terbaru, Elon Musk ngerilis Starlink!
Bukan minuman keliling – Elon Musk lewat SpaceX merilis Starlink. Perusahaan berbasis internet yang dibuat oleh Musik ini menguji coba jaringan internet dengan diluncurkannya sebuah satelit. Melansir dari SpaceX, Starlink menyediakan internet melalui satelit yang diluncurkan satu per satu dari bumi dan penggunanya cukup menyediakan alat penerimanya – cara kerjanya sama kayak pemasangan wifi di rumah lo, tapi versi satelit punya pribadi!
Di rilis pada 2020 akhir lalu, saat ini Starlink membuka pemesanan untuk seluruh dunia – termasuk Indonesia. Sebelum tertarik buat pesan, coba simak dulu artikel ini selengkapnya, bro!
Salah Satu Proyek Besar Musk
Perilisan Starlink ini termasuk ke dalam salah satu proyek besar yang dimiliki oleh SpaceX – dan tentunya Musk. Proyek ini membangun jaringan internet yang saling terhubung dengan ribuan satelit dengan tujuan untuk memfasilitasi internet berkecepatan tinggi bagi para penggunanya di seluruh penjuru bumi.
Dalam penjualannya, Starlink telah menjanjikan koneksi internet dengan kecepatan 100/200 megabit per detik (Mbps) bagi para pengguna individu. Hal ini membuat antusiasme para pengguna internet di dunia – mengingat saat ini sebagian besar pengguna internet hanya menemukan latensi di bawa 31 milidetik.
Proyek Perputaran Uang
Credit image – Teslarati
Starlink didirikan untuk menjadi bisnis yang di bawah naungan SpaceX yang terkhusus untuk konsumen. Musk mengatakan, SpaceX harus bisa membuat Starlink memiliki keuangan yang stabil. Karena nantinya setiap keuntungan yang didapatkan akan menjadi modal kembali untuk proyek Musk yang lain.
Musk berharap Starlink punya nasib lebih baik dibanding satelit baru yang selama ini dibikinnya dan kemudian bangkrut. Pendapatan Starlink nantinya akan digunakan untuk pengembangan roket SpaceX ke Mars. Setelah pre-order dilakukan, Musk berencana untuk melakukan IPO – hal ini diungkapkannya sendiri lewat akun Twitternya.
Di Pesan oleh Seluruh Penjuru Dunia!
Credit image – Star Walk
Sejauh artikel ini ditulis dan mengacu pada laporan perusahaan Starlink, saat ini ada 10.000 pengguna Starlink di Amerika Serikat dan luar negeri yang mengikuti program peluncuran awal satelit ini.
Nggak cuma itu, ada 700 ribu yang mendaftar ikut program pengguna di luar Amerika Serikat dan pastinya akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Dengan tarif deposit berlangganan US$99
yang setara Rp 1,4 juta per bulan ini udah bisa langganan satu satelit sendiri menarik banget kan, bro?
Tarif tersebut juga ternyata cuma untuk langganan internet aja – dan nantinya deposit akan dikembalikan. Buat perangkat seperti Terminal dan Wi-Fi Router yang langsung terhubung dengan satelit bakal dikenakan biaya tambahan lagi sebesar US$499 yang setara dengan Rp 6,9 Juta. Well, siapa sih yang nggak tertarik untuk punya satelit sendiri dengan koneksi internet yang secepat itu?
Lo Juga Bisa Pesan, Bro!
Yang bikin menarik, ternyata Musk nggak membatasi siapapun yang mau coba berlangganan satelit internet ini – termasuk Indonesia.
Namun sepertinya kalo lo emang tertarik harus bersabar dulu nih, bro – pasalnya, ketika lo mencoba daftar ke alamat rumah dengan masukin alamat email dan juga alamat rumah, bakal dibilang layanan ini bakal tersedia di 2022.
Meskipun belum ada informasi lebih lanjut, yang pasti layanan ini masih satu tahun lagi tersedianya. Mendingan nabung dulu aja deh, bro!
Nah buat lo yang emang tertarik, sabar-sabar dulu ya, bro. Setelah nanti rilis di Indonesia, lo bisa main dan nonton sepuasnya tanpa lemot deh. Apakah lo siap menghadapi 2022 dengan internet anti lemot di Indonesia?
Feature image – SpaceX