Duel Teza Sumendra dan Syaharani
Apa jadinya kalau dua orang bersuara berat beradu skill dan berkolaborasi? MLD Spot Stage Bus Jazz Tour 2016 punya jawabnya.
Predikat senior dan junior, seringkali hilang tidak berbekas kalau sudah beradu di atas panggung. Senior dan junior, bisa jadi, hanya sekedar perkara siapa yang memulai karir lebih dulu. Tidak lebih dari itu.
MLD Spot Stage Bus Jazz Tour 2016 mempertemukan dua orang penyanyi bersuara berat yang berasal dari dua generasi berbeda; Teza Sumendra dan Syaharani. Kendati gaya bermain musik mereka berdua agak sedikit berbeda pendekatan, tapi ketika disatukan di atas panggung, semuanya seolah nampak begitu serasi.
Salah satu sisi menarik musik jazz yang selalu mengedepankan sisi jam session antar musisinya tersaji di sini.
Syaharani, dengan jam terbang tingginya, juga berhasil menjadi pemandu yang baik. Sepanjang lagu yang groovy itu, mereka berdua seolah berduel menampilkan kelebihan masing-masing sembari sesekali mengajak penonton untuk ikut serta di sejumlah bagian. Lagu yang durasinya tidak panjang bisa berlanjut sampai sekitar sepuluh menit. Mereka seolah menghabiskan banyak energi untuk meyakinkan penonton guna bernyanyi bersama-sama.
Baik Teza Sumendra maupun Syaharani memiliki timbre vokal berat yang khas. Tidak banyak penyanyi yang memiliki sisi unik ini. Karakter vokal yang kuat namun beda nuansa itu, kendati terasa sedang berduel, namun sebenarnya saling melengkapi.
Bisa dibilang, kolaborasi ini menjadi salah satu bagian pertunjukan yang memang harus dikenang oleh mereka yang datang. Tentu saja, karena ini lumayan jarang terjadi di panggung-panggung biasa dan tidak bisa diulang sering-sering.
Benar juga kata lirik Just the Two of Us, “Just the two of us, we can make it if we try.” Percobaan kolaborasi ini berhasil. Setidaknya menampilkan hiburan yang sulit dilupakan bagi mereka yang punya kesempatan menyaksikannya.