Dua Alumni MLDJAZZPROJECT Jadi Pembuka Prambanan Jazz 2019
Di awal karir sebagai musisi, masing-masing alumni MLDJAZZPROJECT mendapat kesempatan langka; bermain di festival besar dan menampilkan musik mereka di depan publik yang belum familiar.
Ada sebuah pepatah lama di dunia musik: Musisi yang baik itu adalah mereka yang mampu bermain di segala macam kemungkinan. Mau penonton banyak atau sedikit, yang diberikan tetap sama.
Untuk mencapai tahap tersebut, jelas tidak mudah. Ada berbagai macam ujian yang harus dilalui. Pengalaman juga tidak selalu menyenangkan. Kadang penuh dengan tantangan. Dua band jebolan MLDJAZZPROJECT mengalaminya di Prambanan Jazz 2019.
Di hari Sabtu dan Minggu, mereka mendapat giliran untuk membuka festival. Kendati di pengumuman resmi disebutkan bahwa pintu festival sudah dibuka sejak pukul 12.00 siang, namun acara resmi baru dimulai pukul 15.15 WIB. Udara Jogjakarta yang panas memang menjadi hal tersendiri yang harus ditaklukan.
Slot waktu 15.15 WIB adalah waktu yang baik untuk memulai festival. Tapi, layaknya sebuah kebiasaan yang telah berlangsung menahun di Indonesia, tidak banyak orang yang mau menyaksikan festival sejak band pertama main. Sementara, slot tersebut, biasanya diisi oleh band yang baru memulai karir dan sedang ingin menambah jam terbang. Jadi, kebutuhan dan kenyataannya bertemu; festival bisa memulai acara dan band yang main bisa menambah jam terbang.
Dengan kondisi itu, bagaimanapun juga, pertunjukan harus dilakukan. Kedua band jebolan MLDJAZZPROJECT itu, tampil dengan strategi khusus. Karena memang secara kualitas masing-masing personilnya bisa dipertanggungjawabkan, maka mereka memilih untuk mengulik sejumlah lagu Indonesia terkenal dan kemudian mengaransemen ulang dengan nada jazz untuk kemudian ditampilkan pada orang banyak.
Trik tersebut terbukti ampuh. Penonton yang belum banyak, bisa dipanaskan dengan lagu-lagu mereka mainkan dengan caranya sendiri. Apresiasi mengalir sebagai respon dari penampilan kedua band ini masing-masing pada Sabtu dan Minggu.
Pengalaman berharga dikantongi. Semoga, itu bisa menambah jam terbang di kemudian hari. Sehingga, ketika mulai membawakan karya-karya sendiri, bisa dengan sendirinya berguna untuk penampilan panggung mereka.
Karena, seperti yang kita ketahui bersama, skill bagus saja tidak cukup. Kemampuan untuk menguasai panggung memegang peranan penting dalam persoalan berkarya.