Dipenuhi Lumpur, Penonton Semprot Panitia Glastonbury
Glastonbury adalah salah satu festival yang sangat terkenal di Inggris. Bahkan bisa dibilang bahwa Glastonbury ini adalah salah satu festival musik tertua yang pernah diadakan di Inggris. Glastonbury ini pertama bernama Pilton Festival dihelat ditahun 1970. Setelah itu ditahun 1971, baru diganti jadi Glastonbury Festival. Nama Glastonbury ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1920an, tapi berhenti karena perang dunia. Dan pada akhirnya tahun 1971, Glastonbury ini bangkit kembali.
Edisi tahun 2016 kemarin Glastonbury ini ada sedikit kekecewaan. Pertama adalah tempatnya yang sangat-sangat buruk. Bayangkan di tempat yang diisi 150 ribu orang selama 5 hari, penuh lumpur. Bahkan ada yang mengatakan festival tersebut lebih enak untuk dinamakan sebagai Glastonmuddy.
Ada banyak orang yang berkemah
Festival yang dilangsungkan selama 5 hari ini memaksa orang-orang untuk tidur di Pilton, Somerset. Untuk orang –orang kaya, mungkin mereka bisa tidur di hotel. Tetapi bagi orang yang nggak mempunyai uang yang cukup banyak, banyak sekali orang yang mendirikan tenda. Cara ini ternyata ampuh, setidaknya setiap hari ada ratusan atau bahkan ribuan tenda yang didirikan. Tetapi kondisi ini bukan seperti biasanya, pada Glastonbury 2016 ini cuaca sedang nggak bersahabat dan sangat penuh dengan lumpur.
Penuh lumpur
Nggak ada gedung yang mampu menamung sekitar 150 ribu orang sekaligus. Oleh karena itu Glastonbury ini memilih tempat yang terbuka. Karena itu tanah yang terkena hujan ini tentu akan penuh lumpur yang sangat lengket. Parahnya lagi Urbaners, setelah 5 hari perhelatan, pada tempat konser ditemukan banyak sekali sepatu boots yang tertinggal. Ini sudah diambang batas kewajaran, karena menggangu kenyamanan. Bahkan beberapa fans ini cidera karena terjatuh akibat lumpur yang terlalu tebal.
Glastonbury di tahun 2016 ini mendapatkan minat yang cukup serius, karena di lineupnya terdapat nama beken seperti Muse, Coldplay dan Adele.
Source: dailymail.co.uk