Dibalik keindahan Menggunakan Dasi
Pada tahun 1600an, tentara Perancis membuat terobosan baru untuk membedakan mana tentara dengan pangkat tinggi dan pangkat rendah. Cara membedakannya adalah tentara dengan pangkat tinggi ini adalah dengan memakai dasi. Walaupun dasi ketika itu masih terlihat seperti kain yang hanya dililitkan, tahun 1800an sampai 1900an dasi adalah lambang sebuah supremasi sebuah manusia. Dan pada kenyataannya sekitar tahun 80an dan 90an dasi nggak lagi populer, di tahun 2016 ini dasi malah menjadi salah satu perangkat wajib untuk bepergian.
Dasi nggak hanya untuk situasi resmi
Kalau lo biasanya melihat di televisi atau berita, banyak sekali orang yang memakai dasi ketika berada di acara resmi, itu memang nggak salah. Tetapi sekarang lo akan melihat banyak sekali orang yang memakai dasi ketika bepergian, walaupun hanya sekedar nongkrong. Dasi akan sangat pas dengan baju lo ketika lo memilih model dasi dan warna baju yang cocok.
Salah satu warna baju yang cocok dipadukan dengan dasi adalah kemeja kotak-kotak. Khususnya dasi kupu-kupu, dengan sentuhan simpel lo akan terlihat dewasa dan berwibawa ketika memakai dasi. Selain itu untuk dasi model panjang, lo bisa menggabungkan dengan memakai kemeja polos dan setelan jas yang keren.
Perhatikan selalu model dasi
Melihat di tahun 2010an ini dasi sudah mulai digandrungi, banyak orang kemudian mencoba peruntungan dengan memakai dasi. Dasi adalah salah satu alat yang bisa ngebuat lo terlihat keren dan sebaliknya lo bisa terlihat seperti orang konyol. Dasi yang terlalu lebar akan membuat terlihat kecil dan begitu juga sebaliknya. Jadi alangkah baiknya lo berkonsultasi dan melihat jenis dasi sebelum membeli.
Referensi dasi sekarang sangat banyak, dan hampir di setiap toko baju pasti menjual dasi. Jadi lo bisa mencoba segala macam dasi, mulai dari dasi wool, dasi kupu-kupu, dasi polos, dot dan sebagainya. Ketika lo sudah menemukan dasi yang cocok, lo bakal gampang menentukan jenis dasi yang cocok Urbaners. Tertarik menggunakan dasi?
Source: fashionbeans.com