Dari Barry buat Iwan
Bagaimana musik folk ala Iwan Fals diubah menjadi jazz? Barry Likumahuwa punya jawabannya.
Barry Likumahuwa adalah salah satu pelanggan tetap main di Jazz Traffic Festival. Aksi panggungnya seolah menjadi menu yang wajib tampil setiap tahun di festival ini. Untuk membunuh kebosanan yang mungkin muncul, berbagai cara dilakukan. Diantaranya merayakan karya-karya hebat milik musisi tertentu.
Tahun ini yang terpilih untuk diobrak-abrik adalah karya-karya Iwan Fals.
Salah satu penyanyi legendaris Indonesia itu punya gaya bermusik yang sangat berseberangan dengan Barry Likumahuwa. Tapi, di sanalah tantangan ada untuk ditaklukan.
Barry yang mengaku fasih dengan karya-karya Iwan Fals –sama seperti kebanyakan pemuda Indonesia— bekerja keras di belakang layar bersama band pendukungnya untuk mengaransemen lagu-lagu populer Iwan guna ditampilkan di Jazz Traffic Festival 2016.
Dari proses di belakang layar itu, hadirlah aransemen yang segar dari lagu-lagu legendaris model Sore Tugu Pancoran, Satu-Satu, Bongkar atau Yang Terlupakan. Semuanya dirombak sehingga terdengar sangat jazzy untuk semua orang yang ada di festival tersebut.
Bermodalkan lagu-lagu yang sudah sangat dihafal luar kepala oleh orang banyak, suasana pertunjukan malam itu berlangsung meriah. Koor massal tidak bisa dihindari dan terjadi di setiap lagu yang dimainkan.
Pilihan lagu yang beragam juga menunjukan bahwa Barry Likumahuwa punya pemahaman yang sangat baik akan Iwan Fals. Ia mengambil serpihan-serpihan lama dan mencampurnya dengan sejumlah materi dari 90-an dan 2000-an awal.
Satu-Satu yang berasal dari album Orang Gila, misalnya. Dengan cantiknya, ia mengganti vokal penuh harapan Iwan dengan suara Adinda Shalahita yang begitu jazzy. Lagu yang kental sekali elemen gitar akustiknya itu, berganti wajah dengan aransemen alat tiup dan siraman nada dari kibor dan vokal Adinda yang sedikit berat. Penonton bernyanyi bersama.
Atau ketika Sore Tugu Pancoran yang syahdu itu diisi dengan sejumlah solo bas yang berhasil tidak menghilangkan esensi dasar nada lagu aslinya. Barry berhasil menerjemahkan ulang karya-karya Iwan dengan baik.
Ia memberi makna baru bagi karya-karya legendaris itu dengan sentuhan jazz yang tidak main-main.