CMWC 2019: It's Not About Winning But Gathering
Keseruan CMWC 2019 berlanjut sampai pada penghujung acara yakni final Main Race dan Cargo Race pada 25 Agustus 2019. Inilah yang ditunggu-tunggu para cycle messenger dari seluruh dunia yang datang ke Indonesia. Mereka mempersiapkan dengan matang mental dan tentunya sepeda masing-masing untuk hasil yang maksimal. Tetapi meskipun begitu, mereka menjalani turnamen ini jauh dari kata persaingan. Bersenang-senang adalah inti dari acara ini. Seperti apa sih keseruannya?
Final Reguler & Cargo Race
Cycle messenger dengan membawa kardus bertuliskan sponsor tampak sibuk lalu-lalang siang itu. Intensitas laga final CMWC 2019 begitu terasa. Melaju dari post satu ke post lainnya, dengan jalur yang sudah ditentukkan, para peserta tampak sangat serius menyelesaikan job order pada final main race & cargo race. Pada main race, para peserta diwajibkan menyelesaikan 6 job order dengan 14 checkpoint yang tersebar di sekitaran Gambir Expo. Sebanyak 60 peserta Main Race baik kategori pria mau wanita mempunyai strateginya sendiri dalam membawa job order. Berbagai cara dilakukan untuk efisiensi, ada yang melipat kardus hingga kecil, ada yang menumpuk kardus sampai bagian depan. Akan dihitung kecepatan dan manifest yang dihasilkan dari job order tersebut setiap orangnya. Dan 3 orang dengan hasil waktu tercepat dan manifest terbanyak baik pria dan wanita dinobatkan menjadi pemenang.
Sedikit berbeda di kategori Cargo Race, jumlah peserta yang berpartisipasi tidak banyak yakni hanya 6 orang, hal ini dikarenakan Cargo Race mengharuskan adanya perangkat tambahan khusus di sepedanya agar dapat membawa barang dengan dimensi yang cukup besar dan berat. Tapi bukan berarti nggak seru, Urbaners! Para peserta Cargo Race dengan sepeda muatan lebih banyak, bergegas membawa barang sesuai job order, tidak hanya kardus, ada pula manekin dan properti lainnya. Uniknya, meskipun ini adalah kompetisi, tingkat toleransi sesama peserta tetap terasa. Sering kali peserta memberikan jalan pada peserta lain untuk lewat. Atau sesederhana melemparkan senyum tanda memberi dukungan satu sama lain.
Kompetisi Trick Penuh Tawa
Setelah selesai dengan sesi final Main Race & Cargo Race, kini saatnya bersantai sejenak. Sambil menunggu hasil penilaian Main Race & Cargo Race, terdapat perlombaan Skid, Trackstand dan Footdown. Momen ini mengundang tawa, karena bukannya mendukung, para penonton malah melempar jokes internal yang membuat peserta juga tidak fokus. Dan setiap trick berhasil dilakukan, para penonton pun bersorak dengan riang. Persaingan sengit dirasakan saat Skid, karena banyak peserta yang dapat menalukkan tantangan dari panitia, dibutuhkan 3 babak, dengan hasil ketat, yang tadinya penonton tertawa-tawa.
Kedua terdapat Trackstand, para peserta harus stabil duduk di atas sepeda dalam posisi diam perlahan melepas kedua tangan lalu dilanjutkan dengan kedua kakinya. Dilakukan secara bersamaan dan jarak yang dekat, membuat mereka seperti terkena domino effect, jika ada yang gagal berakibat menyenggol peserta sampingnya, dan begitu seterusnya.
Terakhir Footdown, para penonton membentuk lingkaran besar dan para peserta harus riding bersama-sama di dalamnya seperti ikan yang bergerombol di laut. Semakin lama penonton akan maju dan lingkaran pun semakin sempit, jika ada peserta yang menapakkan kakinya ke lantai berarti gugur. Sampai akhirnya lingkaran hanya menjadi sangat kecil seperti ukuran ban sepeda. Dari puluhan peserta hanya tersisa 2, dan saat pertandingan selesai, mereka berpelukan dan penonton pun berteriak saling mendukung. Tidak ada kompetisi, games ini semata-mata ingin bersenang-senang dengan pesepeda lainnya.
Partisipasi Brand & Komunitas Lokal
Brand lokal dan komunitas sepeda di Indonesia cukup berperan penting dalam kesuksesan CMWC 2019 ini. Salah satunya adalah LBB Jakarta & league yang provide seluruh hadiah untuk 12 kategori turnamen di CMWC 2019. Ada juga Pias Cycle produk ragka sepeda lokal dengan kualitas mumpuni dengan berbagai ukuran. Di sebelahnya terdapat Sakra Components yang memproduksi partisisi yang nggak kalah menariknya, Urbaners. Crooz seakan tidak mau kalah, clothing line based Jakarta ini juga menjajakan apparel sepeda mulai dari kemeja, kaos sampai topi khusus cycling. Komunitas sepeda yang datang pun cukup banyak baik dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Lampung, Makassar. Tidak hanya komunitas lokal, ada pula Slow Squad yang merupakan komunitas cycle messenger internasional.
Keseruan Closing Ceremony
Setelah serangkaian acara, CMWC 2019 ditutup dengan pengumuman pemenang 12 kategori kompetisi yang dilakukan selama kurang lebih satu minggu. Para cycle messenger berkumpul dan duduk dengan santai menghadap stage. Sebelum Duenno Ludissa dan Hendi Rahmat selaku penyelenggara acara mengumumkan hasil pemenang CMWC 2019, mereka sempat mengaja untuk 10 second of Silence untuk menghormati cycle messenger yang meninggal dunia saat mengantarkan barang. Dan setelah itu, podium tiga tingkat yang bertuliskan angka 1, 2 dan 3 mulai masuk keatas panggung. Semua orang bersorak kencang. Tidak terlihat ketegangan saat itu, mereka justru sibuk bercanda satu sama lain atau menyerukan tanda terima kasih atas keseruan yang didapatkan pada CMWC 2019.
Inilah list pemenang yang berha mendapatkan jersey dan cincin bertuliskan "World Champion CMWC 2019":
Open Category:
Jimmi Bargisen - Denmark
Ben Ryan - Canada
Joe Cavenagh - Australia
WTNB Category
Emma Missale - Italy
Siri Tolander - Sweden
Cecile Bloch - France
Kemenangan sepertinya tetap dimiliki bersama, semua cycle messenger tampak sumringah dan selebrasi bersama. Bahkan dipenghujung acara Gambir Expo seakan bergema dengan suara seluruh peserta yang menyanyikan lagu "We Are The Champions" dari Queen! Seru banget ya, Urbaners!