Citra Pariwara 2018: Kreatif Sekaligus Menginspirasi
Bagi sebagian orang, mungkin periklanan merupakan dunia yang cukup misterius. Pelaku-pelaku kreatifnya jarang terdengar, meski iklan yang mereka buat sangat akrab dalam hidup lo, iya kan? Tiba-tiba muncul saat nonton video di Youtube, bermain media sosial, gaming, baca artikel website, hingga pas mantengin acara teve.
Dan effort untuk memproduksi iklan itu ternyata emang nggak main-main, Urbaners. Melibatkan brainstorm yang melelahkan, eksekusi yang menguras tenaga, dan bujet yang tak sedikit. Karena itu, untuk mengapresiasi mereka, para praktisi periklanan dan pelaku industri kreatif yang telah mendedikasikan dirinya dalam pembuatan iklan, ada penghargaan bergensi yang dikenal Citra Pariwara.
Hingga tahun 2018 ini, Citra Pariwara telah masuk edisi 31 dan memperebutkan 14 kategori, antara lain Print & Print Craft, Radio, Film, Out-of-Home, Direct Promotion, Non-Conventional, Integrated, Digital, Media, Design, Radio Craft, Film Craft, TV Station serta kategori BG dan Daun Muda awards.
Jumat malam, 30 November 2018, acara penghargaan tersebut digelar di Epicentrum Walk, Jakarta. Mengusung tagline Remember Why We Love Great Work in the First Place Citra Pariwara kali ini ingin mengajak pelaku industri periklanan untuk kembali ke makna awal industri ini, yaitu purpose-driven creativity atau kreativitas yang memberikan inspirasi dan value bagi bisnis dan masyarakat, kata Anne Ridwan Ketua Citra Pariwara 2018 dan CEO Ogilvy saat membuka acara.
The Year of Story Telling
Berkembangnya media membuat dunia periklanan ikut bertansformasi. Jika dulu iklan-iklan didominasi hard selling, dengan pesan eksplisit untuk promosi dan menawarkan produk, di era digital dengan penggunaan media sosial dan internet yang kian masif, iklan hadir lebih variatif dan menarik.
Konten-konten lucu banyak jadi pilihan. Ada yang mengadaptasi adegan bollywood, telenovela, sampai keluarga “Khong Guan” yang telah jadi meme sejuta umat di Indonesia. Yang gak kalah menarik, konten-konten video menyentuh yang berbasis storytelling menjadi primadona karena mendapat banyak nominasi dan penghargaan. Pun saat nominasi dibacakan dan iklan tersebut diputar, tepuk tangan meriah selalu mengikutinya kemudian.
Ini tentu merupakan angin segar sebagai strategi baru untuk mendekati (calon) customer. Karena pendekatan storytelling dapat memberi konten-konten yang lebih bermakna dan “netral”, sehingga dapat lebih mudah diterima. Daripada sekadar “iklan jualan” yang justru membuat banyak orang anti terhadap iklan.
MLDSPOT Beda di Citra Pariwara
Bukan MLDSPOT namanya kalau nggak ngasih sesuatu yang beda, Urbaners. Nah, MLDSPOT selain mendukung terselenggaranya Citra Pariwara, juga mengajak semua yang datang buat seru-seruan main MLDare2Play Augmented Reality (AR).
Di sini lo ditantang jadi seorang wingsuit yang diterjunkan dari atas pesawat untuk menjelajahi gedung-gedung tinggi. Serem? Ya nggak dong, yang ada malah seru karena kita bisa terbang melayang sambil mencari poin-poin yang nantinya dapat lo tukar merchandise menarik dari MLDSPOT. Asyik nggak tuh main game simulasi terus dapet hadiah, Urbaners?
Para tamu yang mencoba AR di booth MLDare2Play pun terlihat antusias bahkan beberapa di antaranya bermain berkali-kali.
Dan Citra Pariwara 2018 pun akhirnya ditutup oleh pengumuman puncak best of the best, yaitu Production House of the Year yang dianugerahkan pada Think Tank Indonesia, Media Agency of the Year pada GO-JEK Creative Labs, Digital Agency of the Year pada Ogilvy, dan Advertising Agency of the Year adalah Flock Creative Network. Maju terus dunia periklanan Indonesia!