Bonita & the Hus BAND Benar-Benar Dinanti di Ngayogjazz 2016

Bonita & the Hus BAND akan merilis album baru mereka dalam waktu dekat. Tampil di Ngayogjazz 2016 adalah pemanasan yang baik.

“Ini pertama kalinya kami, sebagai Bonita & the Hus BAND main di Ngayogjazz,” buka vokalis Bonita Adi, mencairkan kekikukan yang sempat hinggap ketika ukulele yang akan ia mainkan tidak berbunyi dengan baik.

Bonita bukan nama asing untuk Ngayogjazz, sebelumnya ia telah tampil dengan band lain. Di festival tahun ini, bersama Bonita & the Hus BAND, ia menjadi salah satu penampil yang ditunggu-tunggu pengunjung.

Kemampuan vokal Bonita yang memang luar biasa mengagumkan, didukung oleh tiupan Jimmy Tobing, pukulan perkusi Bharata Eli Ghulo serta dentingan gitar ritem milik sang suami Petrus Briyanto Adi, membuat Bonita & the Hus BAND menjadi band yang komplit. Saling mengisi dengan peran mereka masing-masing. Bisa jadi, ini adalah kendaraan musik yang paling membuat Bonita mengeluarkan potensi terbaik vokalnya.

Lewat beberapa album yang telah dihasilkan, mereka sebagai band telah berkeliling ke banyak tempat dan mengumpulkan pengalaman untuk bermain di berbagai macam kemungkinan. Jadi, ketika harus naik panggung di sebuah pendopo desa yang disulap menjadi pusat perhatian banyak orang, tentu saja tidak ada masalah berarti.

Bonita & the Hus BAND mencampur formula lama; memainkan lagu lama yang sudah dikenal orang, menambahkan lagu cover version serta menampilkan lagu dari album baru yang akan dirilis dalam waktu dekat.

Perasaan yang bisa timbul, campur aduk. Kadang syahdu, kadang penuh gembira atau malah merenung. Tapi di ujung, perasaan bahagia menanti untuk menutup pengalaman menyaksikan mereka bermain live. Selalu begitu.

Penonton yang memang sudah menanti mereka bermain nampak erat duduk menyimak apa yang disajikan di atas panggung. Termasuk penggagas Ngayogjazz 2016, Djaduk Ferianto, yang memang sedari awal set sudah berada di dekat panggung. Ingin menyaksikan dari dekat.

Tepukan keras membahana setiap kali sebuah lagu diselesaikan. Tanda standar bahwa apa yang ditampilkan di atas panggung disukai oleh mereka yang menonton.

Memang, menyaksikan betapa enaknya mereka bermain, selalu tidak ada alasan untuk tidak kagum dan duduk diam menyaksikan sebuah lagu mengalun.