Best Photo in 2018 According National Geographic
National Geographic menjadi salah satu majalah paling konsisten untuk mengeluarkan isu sosial, science, budaya, sejarah, geografi, dan budaya yang ada di seluruh dunia. Setiap tahun, Nat Geo mengeluarkan beberapa foto terbaik yang pernah tampil di majalah cetak ataupun website. Di tahun 2018, seenggaknya ada 2 juta foto yang masuk ke redaksi dengan ratusan cerita di baliknya. Dari jutaan foto tersebut, dipilih 100 foto terbaik menurut editor in chief Susan Goldberg dan Sarah Leen sebagai Director of Photography.
Berikut beberapa best photo 2018 dari National Geographic.
Agriculture di Tiongkok
Sebagai salah satu negara paling luas, Tiongkok mengerti bahwa masalah pangan bakal jadi concern yang berbahaya jika nggak diperhatikan. Mulai tahun 2018, pemerintah Tiongkok memperkenalkan sistem greenhouse yang diisi berbagai jenis tanaman, buah-buahan, ataupun sayuran yang bakal bisa mencukupi penduduk setempat. Foto di atas menggambarkan bagaimana jumlah greenhouse yang begitu banyak ada di kota Kunming, Provinsi Yunnan.
The Big Meltdown
Salah satu isu yang terus diangkat oleh Nat Geo adalah pemanasan global. Kali ini, Nat Geo hadir dengan foto berjudul The Big Meltdown, menggambarkan bagaimana singa laut berada di atas potongan es kecil. Diambil oleh Cristina Mittermeier, foto ini bercerita bahwa dengan pemanasan global, nggak hanya manusia yang bakal menderita, tetapi juga makhluk hidup lain.
Para-Athletics
Foto keren dari Nat Geo selanjutnya diambil dari Robert Clark. Foto dari Clark ini menggambarkan bagaimana seorang atlet para yang kehilangan kakinya ini sedang berlari dibantu dengan teknologi. Di tahun 2018 ini, atlet para mendapatkan keuntungan karena dengan teknologi mereka bisa terus berkompetisi dan meningkatkan kemampuannya. Bahkan, bukan nggak mungkin beberapa tahun mendatang para atlet disabilitas ini bisa berlari sama atau lebih cepat dari atlet normal.
Lo bisa melihat daftar lengkap foto terbaik 2018 versi Nat Geo di website mereka, lengkap dengan stories kuat di belakangnya, Urbaners.
Source: nationalgeographic.com