Belajar Mencari dan Menciptakan Video yang Khas Bersama Ivan Alam Saputra
Di usia yang baru 21 tahun, Ivan Saputra Alam telah menunjukkan kualitasnya di bidang videografi profesional. Tak main-main, Ivan kerap bekerja sama dengan brand besar, influencer, hingga seleb ibukota. Kali ini, Ivan akan berbagi rahasia suksesnya menjadi videografer profesional buat lo, Urbaners! Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Ivan Saputra Alam, Videografer Profesional Pendiri Athea Visuals
Menyukai dunia videografi sejak SMA, Ivan ternyata memiliki cita-cita besar untuk menjadi sutradara. Pria kelahiran 18 Januari 1998 ini, kerap menyalurkan bakatnya di bidang videografi dengan membuat video-video singkat yang bermakna selama SMA, hingga akhirnya ia memulai peruntungan dengan menjadi videografer event.
Bakat dan dedikasinya yang tinggi pada pekerjaan membawa Ivan untuk mewujudkan mimpinya. Ia membuktikan mimpi tersebut dengan membangun Athea Visuals yang saat ini berkonsentrasi pada video-video pendek serta video komersial. Ivan juga memiliki cita-cita besar untuk mengharumkan nama Indonesia melalui Athea Visuals, lho!
“Athea Visuals ini bisa dibilang sebuah production house, media visual di mana orang bisa melihat bahwa orang Indonesia bisa bikin visual yang taste-nya Hollywood, berkelas internasional. Melalui Athea Visuals juga gue juga pengen menaikkan citra dan taste bangsa terhadap seni,” terang Ivan.
Bersama Athea Visuals, Ivan juga banyak berkolaborasi dengan brand bergengsi seperti Jakarta Fashion Week dan Remington[1] [2] . Tak ketinggalan, Ivan juga menjadi pilihan banyak influencer besar dan seleb ibukota untuk membuat video clip.
Ketertarikan pada dunia videografi ini ternyata berawal rasa penasaran Ivan akan industri perfilman. Ivan juga mengaku tak menutup kemungkinan untuk terjun ke industri film dan menjadi sutradara film. Nah, kali ini Ivan mau berbagi beberapa hal penting dan dasar yang harus Urbaners perhatikan untuk menjadi videografer!
Tanggung Jawab Berat Sebagai Videografer
Ketika ditanya soal tanggung jawab videografer, Ivan mengatakan bahwa videografer memiliki peran yang tidak kalah penting dari seorang sutradara. Seorang videografer harus memiliki konsep video secara utuh dan merangkap beberapa peran sekaligus. Hal inilah yang digelutinya selama ini hingga menjadi seorang videografer yang diperhitungkan.
“Videographer itu berarti kita harus bisa jadi editor, director, sekaligus kamerawan juga,” ungkapnya. “Yang harus diasah adalah skill dari ketiga ini. Jadi, harus bisa mengembangkan pola pikir sebagai director, harus belajar technical seperti lighting, terus juga harus punya konsep video ini harus diedit seperti apa.”
Sebagai seorang director, lo harus punya konsep dan gaya tersendiri, terutama untuk memunculkan makna yang terkandung dalam video tersebut. Seorang director juga harus punya ciri khas dalam setiap karya-karyanya. Dalam hal teknis, lo juga harus menguasai angle pengambilan gambar dan juga lighting untuk menghasilkan gambar yang berkualitas baik. Selain itu, lo juga harus mengembangkan skill edit video untuk menyempurnakan hasil akhir.
Referensi adalah Kunci
Salah satu rahasia utama dalam menghasilkan video yang memiliki nilai seni dan profesional adalah referensi yang lo miliki, Urbaners! Semakin banyak video dan film berkualitas yang ditonton, akan semakin kaya juga ide yang muncul dalam berkarya.
“Nonton video dan film sebanyak mungkin, jangan menutup diri, selalu lihat karya orang lain, dan jangan batasi rasa penasaran lo,” terang Ivan.
Hal yang sering membuat orang terpeleset saat melihat karya orang lain adalah meniru atau melakukan plagiat. Bahkan, ada saja lho, videografer yang mengakui karya bagus orang lain sebagai karyanya untuk menarik orang agar menggunakan jasanya. Bagi Ivan, plagiarisme dalam dunia seni adalah a big no.
Referensi yang didapat dari karya-karya orang lain merupakan cara untuk menggali lebih banyak ide. Melihat bagaimana orang lain membangun plot, konsep, dan teknik-teknik lainnya, itulah hal-hal yang dapat ditiru, namun bukan keseluruhan karyanya. Dengan melihat lebih banyak karya dengan gaya yang berbeda juga dapat membantu lo untuk menggali dan menentukan style yang paling cocok dengan karakter lo, Urbaners!
Tantangan Menghadapi Klien-klien Besar
Sebagai seorang videografer, tentu persoalannya bukan hanya sekedar membuat karya yang sesuai idealisme, namun juga mengaktualisasi keinginan klien itu sendiri. Hal ini juga menjadi tantangan sendiri bagi Ivan, terutama saat bekerja sama dengan klien-klien besar yang sudah memiliki citra dan karakternya sendiri.
“Jadi, kita harus menyesuaikan ke performa dan karakter masing-masing brand atau artist. Gimana caranya beradaptasi dengan style mereka, tapi harus tetap punya style sendiri.”
Terbukti, Ivan berhasil menggaet berbagai brand besar seperti Jakarta Fashion Week hingga Remington. Beberapa influencer serta artis seperti Glenn Alinskie dan Titan Tyra juga mempercayakan visuals mereka pada Ivan. Baru-baru ini, Ivan juga menggarap video klip terbaru Vidi Aldiano, lho!
Hal terpenting yang ditekankan Ivan adalah mempertahankan idealisme dalam berkarya, meski saat harus beradaptasi dengan style klien. Idealisme ini yang akan menghasilkan style khas karya-karya lo nantinya, Urbaners! Jadi, bukan berarti harus selalu menuruti keinginan klien dan mengabaikan style lo sendiri.
Gear Wajib Punya untuk Videografer
Untuk mendalami ilmu videografi, tentunya gear merupakan salah satu hal terpenting dalam menghasilkan gambar yang profesional dan artistik. Selain kamera, bagi Ivan, laptop merupakan gear terpenting untuk belajar videografi. Pasalnya, laptop merupakan bekal utama untuk menemukan referensi yang dapat memperkaya ide video.
“Gear itu sebenernya simple banget. Yang esensial sebenernya laptop, ya, buat ngedit dan cari referensi. Untuk belajar sebenarnya pakai handphone atau kamera kecil juga bisa. Kalau skill sudah naik, level gear juga bisa naik,” ujarnya.
Tentu, ada beberapa kamera yang dapat meningkatkan standar ketika membuat video profesional. Ivan sendiri merekomendasikan kamera full-frame dan kamera yang memiliki sensor lebih untuk video yang lebih profesional.
Jadi, nggak ada alasan lagi kan, untuk menunda belajar videografi? Modal laptop dan handphone saja sudah cukup untuk mulai membuat video! Tak lupa, Ivan juga mengingatkan Urbaners untuk terus berlatih dan selalu penasaran agar bisa membuka diri seluas-luasnya dalam mendalami videografi.
“Banyakin nonton, coba latihan terus, selalu liat karya orang lain, nggak menutup diri, dan jangan membatasi curiosity,” pesan Ivan.