Bagaimana Kisah Ray-Ban Wayfarer Menjadi Salah Satu Kacamata Bersejarah
Ray-Ban Wayfarer merupakan salah satu model kacamata yang cukup populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Jauh sebelum dipopulerkan kembali oleh Sienna Miller di tahun 2008 lalu, Wayfarer pernah berjaya di era 50-an. Urbaners, pastinya lo juga nggak asing dong sama brand perusahaan kacamata yang satu ini. Begini kisah dibalik popularitas Ray-Ban Wayfarer yang mendunia itu.
Semula dibuat untuk pasukan militer
Lo pasti nggak menyangka kalau perusahaan kacamata yang berdiri di tahun 1937 silam ini awalnya hanya memproduksi kacamata hitam untuk seluruh anggota Angkatan Udara Amerika Serikat. Kacamata hitam Ray-Ban yang paling banyak dikenal adalah model Ray-Ban Aviator yang pernah dipakai oleh Jenderal Douglas MacArthur saat mendarat di Filipina pada Perang Dunia II.
Perancangan Ray-Ban Wayfarer
Urbaners, setelah brand-nya dikenal banyak orang di seluruh dunia barulah di tahun 1952 Ray-Ban menggandeng Raymond Stegerman untuk merancang model terbaru dari kacamata legendaris ini. Jika sebelumnya produk kacamata Ray-ban ditujukan untuk para anggota pasukan militer, maka Ray-Ban Wayfarer justru dibuat jauh lebih fashionable hingga sukses menjadi desain kacamata yang paling banyak terjual dalam sejarah.
Dipopulerkan oleh Audrey Hepburn
Ray-Ban Wayfarer merupakan salah satu pionir kacamata bergagang plastik yang menjadi simbol kebangkitan semangat muda dan tren masculine-look. Boleh dibilang Audrey Hepburn ini menjadi selebriti pertama yang memopulerkan kacamata desain teranyar dari Ray-Ban melalui aktingnya di film Breakfast at Tiffany’s pada tahun 1961 silam.
Sempat kehilangan penggemar di tahun 70-an
Perjalanan bisnis yang dilalui Ray-Ban tentu nggak semulus yang lo bayangkan. Di sekitar tahun 1970-an bahkan brand ini sempat kehilangan pamornya di pasar. Nggak berselang lama, berkat penampilan sejumlah musisi papan atas seperti Michael Jackson, Debbie Harry, Madonna, Morrissey hingga Anna Wintour membuat Ray-Ban kembali memperoleh ‘pasar’ di seluruh dunia.
Desain minimalis, ringan, dan fleksibel
Untuk mempertahankan kejayaannya, di tahun 2000-an, desain Ray-Ban Wayfarer mengalami pembaharuan bahan dasar berupa plastik injeksi. Selain itu, desain kacamata ini dibuat lebih minimalis, tapi tetap menampilkan ciri khas logam kecil di dua sisinya. Lo pasti nggak nyangka kalau sang desainer, Stegerman terinspirasi dari tokoh-tokoh penting dunia fiksi seperti karakter Clark Kent di film Superman dan Cyclops yang muncul di film X-Men.
Urbaners, apa lo salah satu pengguna setia kacamata produksi Ray-Ban? Pastinya Ray-Ban Wayfarer jadi salah satu item koleksi lo.