3 Hal yang Perlu Lo Ketahui tentang Flat Design
Di era yang udah melek teknologi ini nggak bisa dipungkiri kalo sebuah visual akan meningkatkan ketertarikan pada pengguna sosial media. Meskipun ada banyak jenis visual yang ada di sosial media, tapi ternyata nggak semua visual bisa di’makan’ oleh para audiens.
Pastinya akan ada sesuatu yang lebih menarik jika sebuah informasi disajikan dengan visual. Salah satu visual yang dianggap menarik oleh para pengguna sosial media adalah flat desain. Desian yang dianggap lebih efisien, modern, dan memiliki pesan yang cepat tersampaikan ini bikin lo lebih cepat menangkap informasi yang disajikan.
Buat lo yang emang suka bikin visual alias para desainer, udah tau belum sih trik untuk bikin flat design dengan baik gimana? Biar langsung bisa, simak artikel ini sampai habis, bro!
Bikin Design yang Simple dan Minimalis
Flat design pada dasarnya akan mengutamakan kesederhanaan dan fungsi dari visual yang dibuat itu sendiri. Oleh karena itu, pastikan bahwa desain yang lo buat ini nggak menggunakan elemen yang membuat desain yang lo buat terlihat ramai. Seperti penggunaan tekstur, gradien, overtone, 3D effetcs, dan shadows. Yang membuat menarik, flat design justru menjadikan efek 2D menjadi ciri utama dari gaya visual. Untuk amannya, dalam membuat flat design lo harus membuat desain visual yang lebih minimalis dan simpel. Untuk membuat visual tentunya diperlukan sebuah sentuhan yang sempurna, oleh karena itu elemen interface dan flat icon perlu dibuat melalui desain yang pixel-perfect dan akurat. Maka dari itu, lo harus membuat konsep terlebih dahulu akan desan yang akan lo buat. Konsep minimalis dalam desain ini bisa lo maksimalkan dengan menggunakan software khusus desain grafis. Seperti menggunakan Adobe Photoshop untuk membuat grafis yang berbasis piksel, dan menggunakan Adobe Illustrator untuk ikon vektor. Karena memiliki bentuk 2D, flat design disarankan untuk menggunakan aksen warna terang. Tapi buat lo yang baru pemula di bidang desain – pastikan lo berhati-hati ketika memilih warna pada visual ini. Tentunya, lo membutuhkan pengalaman dan intuisi yang tinggi untuk menyusun warna yang tepat. Untuk itu, lo perlu manfaatkan aplikasi yang dapat membantu untuk memilih warna pada desain yang akan lo buat. Salah satu software yang bisa lo gunakan untuk pemilihan warna ini adalah Adobe Color CC. Menawarkan pengaturan yang fleksibel dalam pembuatan palet dan pemilihan warna, software tersebut akan membantu lo untuk memilih warna ataupun mencari inspirasi dari pustaka. Selain itu, lo juga bisa menggunakan software Coolors – yaitu sebuah generator sederhana yang sering digunakan oleh para desainer grafis. Pada flat design, lo juga bisa memanfaatkan bentuk, font, dan shadows pada desain ini. Geometris menjadi salah satu elemen yang harus ada pada setiap flat design. Lo bisa memanfaatkan fitur Rectangle Tool, Ellipse Tool, dan Rounded Rectangle Tool pada Adobe Illustrator. Walaupun flat design nggak perlu efek yang komplek pada visualnya, tapi menggunakan long shadows termasuk ke dalam salah satu fitur penting. Untuk pengaplikasiannya, lo perlu membuat bayangan di sudut 45 derajat, dengan panjang bayangan dua kali lebih besar daripada obyek yang dibuat. Nggak kalah penting, tipografi juga jadi elemen penting. Yang menjadi ciri khas dari desain ini adalah dengan menggunakan font besar dan warna yang kontras. Hal ini dilakukan untuk membuat tampilan teks jadi lebih terlihat menarik dan juga mudah dibaca. Tanpa lo sadari mungkin ada banyak informasi yang lo tangkap dari flat design dan cukup menarik perhatian. Tanpa perlu berlama-lama, setelah membaca artikel ini – langsung eksekusi bikin flat design ya, bro!Memanfaatkan Warna yang Sesuai
Manfaatkan Bentuk, Font, dan Shadows
Feature image – Flat Design