The Hydrant: Indonesian Rockabilly
Urbaners mungkin belom tau banyak tentang The Hydrant, band yang mengusung genre Rockabilly dari Bali. The Hydrant terbentuk di Denpasar pada tanggal 14 Agustus 2004. Saat ini, The Hydrant terdiri dari Marshello (vokal dan harmonika), Vincent (gitar), Adi (double bass), dan Christopper (stand-up drum).
The Hydrant bertujuan untuk mengenalkan musik Rockabilly ke seluruh Indonesia dengan album dan tur yang mereka buat. Album berjudul “Saturday Night Riot” yang dirilis pada tahun 2006 itu menjadi album pertama mereka, sekaligus album Rockabilly pertama di Indonesia. Setelah itu, mereka menelurkan album “Rockabilly Live!” pada tahun 2007 dan “Bali Bandidos” pada tahun 2009. The Hydrant bahkan sempat diundang untuk tampil di Republik Ceko, Slovakia, dan Austria.
Nama “The Hydrant” memang belom setenar band-band lain, tapi The Hydrant memiliki keunikan yang susah ditiru. Gaya bermusik mereka, terlebih ketika berada di atas panggung, bisa “menghipnotis” para penontonnya untuk nge-dance mengikuti beat lagu. Marshello, dengan suara khasnya, juga sering turun dari panggung untuk nyanyi dan nge-dance bareng para penonton. Dan seakan nggak mau kalah, personil lainnya turut menghidupkan suasana: Vincent dengan permainan gitar yang provokatif, Christopper dengan manuver drum, dan Adi dengan atraksi spinning bass.
Penampilan The Hydrant mengingatkan kita dengan The Tielman Brothers, band asal Maluku yang udah memulai debutnya sejak tahun 1945. Band yang terbentuk oleh empat bersaudara Tielman itu merupakan pelopor musik rock, sekaligus band rock tertua di dunia. Mereka membuat genre musik baru yang disebut dengan “Indo-Rock”. Penampilan The Tielman Brothers yang liar dan atraktif itu konon menginspirasi Jimi Hendrix. Andy Tielman, sang frontman, memainkan gitar dengan gigi atau kaki jauh sebelum Jimi Hendrix bereksperimen dengan gitarnya. Dan nggak hanya Jimi Hendrix, musisi legendaris Paul McCartney pun sangat mengagumi dan terinspirasi dari band ini.
Genre Indo-Rock yang dulu dilahirkan The Tielman Brothers sampai genre Rockabilly yang berusaha dihidupkan oleh The Hydrant saat ini seakan membuktikan kalau musik memang nggak bisa mati!