Sony Resmi Hentikan Produksi PlayStation Vita
Pertama kali rilis pada Desember 2011, handheld gaming device PlayStation Vita akhirnya resmi dihentikan produksinya oleh Sony. Berita ini diumumkan langsung oleh pihak Sony lewat situs resmi PS Vita pada tanggal 2 Maret kemarin. Kira-kira apa penyebabnya?
Stop total mulai Maret
Berita soal penghentian produksi PlayStation (PS) Vita pertama kali disampaikan oleh Shawn Layden, chairman Sony Interactive Entertainment (SIE) Worldwide Studios. Layden mengabarkan kalau PS Vita nggak berhasil melewati masa kritisnya dalam penjualan. Vita dianggap nggak bisa kasih keuntungan sesuai yang ditargetkan Sony.
Akhirnya keputusan buat menghentikan produksi PS Vita diambil. Sony Jepang adalah yang pertama melakukannya. Penghentian produksi ini bahkan sudah direncanakan sejak akhir tahun 2018 kemarin. Hiroyuki Oda, presiden SIE Asia, bahkan mengatakan kalau Sony nggak lagi mengirim PS Vita buat pasar luar negeri setelah penghentian produksi ini.
Tanda-tanda terlihat sejak 2017
Sebenarnya sudah banyak yang memprediksi “keruntuhan” PS Vita ini. Waktu peluncurannya di tahun 2011 lalu dianggap nggak pas dan target pasarnya juga sudah dikuasai konsol game lain. Bukan cuma itu, PS Vita juga kalah saing dengan “musuh” utamanya, Nintendo DS. Tercatat penjualan Vita sampai sekarang cuma sampai angka 16 juta unit.
Jumlah ini jelas kalah jauh dengan Nintendo DS yang bisa mencapai angka 154 juta unit. Pendahulu Vita, PS Portable (PSP), bahkan mengalahkan rekor ini. Tercatat, PSP bisa terjual sampai 80 juta unit. Dengan capaian ini, PS Vita dicap sebagai “produk gagal” dan nggak layak buat diteruskan produksinya.
Langkah-langkah buat mematikan PS Vita bahkan sudah terendus sejak tahun 2017. Tepatnya saat Sony menghentikan layanan PS Plus buat pengguna Vita. As you know, PS Plus adalah layanan dari PS yang memungkinkan penggunanya untuk dapat game legal secara gratis. Layanan ini resmi dihentikan buat pengguna PS Vita karena memang nggak memenuhi ekspektasi.
Tergusur game ponsel
Selain karena nggak memenuhi ekspektasi, penghentian produksi PS Vita juga dipengaruhi tren gaming yang berubah. Sekarang ini orang-orang lebih memilih buat main game via smartphone. Akibatnya, konsol game mandiri seperti PS pun pelan-pelan ditinggalkan. Gaming lewat smartphone dianggap lebih praktis dan hemat dibanding lewat konsol mandiri.
Sayangnya, PS Vita mengabaikan tren ini. Konsol ini justru diluncurkan saat orang mulai antusias buat main game lewat smartphone masing-masing. Dampaknya sudah bisa diduga, penjualan Vita nggak pernah bisa mencapai target. Beda dengan PSP yang diluncurkan saat orang memang sedang menggemari konsol mandiri handheld.
Kalau lo gimana, Urbaners? Termasuk yang berduka karena penghentian produksi PS Vita?
Source: Endgadget.com