Smash it with Squash!
Pertandingan olahraga terasa semakin seru saat kedua belah pihak saling berhadapan dan melempar “ancaman”. Lo juga pasti merasakannya saat menonton pertandingan olahraga, di mana masing-masing pihak berambisi penuh untuk menang. Tatapan tajam dan serangan yang menggebu dari pemain bisa semakin memanaskan suasana. Tapi, olahraga bernama “squash” sepertinya kurang setuju dengan hal tersebut. Squash juga bisa memanaskan suasana pertandingan, tanpa harus bermain secara “face-to-face” dengan lawan.
Berbeda dengan olahraga lainnya, kedua pemain squash justru sama-sama menghadap dinding. Salah satu pemain akan memukul bola ke arah dinding, kemudian bola yang terpantul kembali harus bisa dipukul oleh pemain lainnya. Kegiatan berbalas bola itu disebut dengan “rally”. Rally baru bisa berakhir saat salah satu pemain gagal mengembalikan bola atau melakukan kesalahan, misalnya memukul bola hingga “out” atau memukul bola yang sudah memantul lebih dari satu kali.
Olahraga squash terlihat gampang karena “hanya” memukul bola ke arah dinding. Squash juga bisa dilakukan setiap hari (daily sport) karena membutuhkan peralatan yang relatif sederhana. Apalagi, squash dimainkan dalam suatu ruangan tertutup berukuran 9,75 m x 6,4 m yang nyaman. Namun, sebenarnya squash membutuhkan kecepatan, tenaga, teknik, dan strategi yang efektif. Pemain harus bisa mempertimbangkan celah atau sudut pantulan bola agar bisa mematikan langkah lawan. Kalau nggak, pemain bisa terjebak dalam rally yang panjang dan melelahkan.
Tantangan dalam bermain squash pun bertambah saat bola yang digunakan sudah sering dipukul. Bola karet tersebut akan menjadi panas, sehingga mempercepat daya pantul. Pemain harus bisa menyesuaikan gerakan dengan kecepatan bola tersebut atau “terpaksa” menyerah dengan bola yang semakin “liar”.
Raket yang digunakan untuk squash pun terbilang unik. Raket squash terbuat dari grafit atau titanium (dan bisa juga percampuan dari keduanya). Raket yang ringan memiliki daya penahan getaran yang kurang bagus, sehingga diperlukan teknik dan keahlian khusus saat menggunakannya. Oleh karena itu, disarankan untuk memakai raket yang berat bagi para pemain squash pemula.
Squash juga dikenal sebagai salah satu olahraga yang paling banyak membakar kalori. Menurut sebuah penelitian, squash bisa membakar sekitar 270 kalori per 30 menit. Nggak heran kalau squash mampu menguruskan badan dan membentuk keindahan lengan.
Cara bermain yang menantang, peralatan yang unik, serta “langka”-nya permainan ini di Tanah Air, membuat squash patut dinobatkan sebagai “daily sport paling anti-mainstream saat ini”.