Sekarang Berkunjung Ke Keraton Yogyakarta Bisa Dibantu Augmented Reality
Indonesia adalah gudangnya sejarah. Hampir setiap daerah mempunyai sejarah yang sangat menarik untuk ditelusuri, nggak ketinggalan Yogyakarta. Di Yogyakarta, terdapat sebuah istana yang dikenal dengan Keraton. Keraton Yogyakarta atau Keraton Ngyogyakarta Hadiningrat ini sudah ada sejak tahun 1755 dan bertahan sampai sekarang. Hampir setiap liburan, Keraton Yogyakarta ini ramai pengunjung untuk belajar budaya dan sejarah Indonesia lewat Yogyakarta.
Nah, untuk membuat geliat anak muda di Indonesia belajar mengenai budayanya sendiri, Forum Silahturahmi Keraton Nusantara (FSKN) memperkenalkan aplikasi My Keraton berbasis augmented reality. Aplikasi ini akan membantu pengunjung agar bisa mendapatkan informasi yang lengkap ketika berkunjung ke Keraton Yogyakarta.
Aplikasi interaktif
Apa lo masih awam dengan istilah augmented reality? Jika lo pernah bermain game Pokemon GO, aplikasi My Keraton ini nggak jauh beda, Urbaners. Jadi, kalau lo udah masuk ke Keraton Yogyakarta dan penasaran dengan salah satu benda pusaka, lo tinggal buka aplikasi My Keraton dan menghadapkan ponsel ke benda tersebut. Di aplikasi tersebut, langsung terlihat informasi lengkap dengan tampilan yang sangat menarik.
Nggak hanya itu, Urbaners. Salah satu hal paling keren dari aplikasi My Keraton ini adalah lo bisa menggunakan fitur adventure. Jadi, hanya dengan melihat aplikasi tersebut, lo bisa menjelajah keraton dengan informasi dan alur yang benar.
Akan hadir di 54 keraton seluruh Indonesia
Menurut developer dari aplikasi My Keraton, Arya Mentari, seperti dilansir dari kompas.com mengatakan nantinya aplikasi ini nggak hanya bisa dipakai di Keraton Yogyakarta aja, melainkan juga di 54 keraton yang ada di seluruh Indonesia. Walaupun demikian, Urbaners, aplikasi My Keraton ini sementara baru bisa digunakan di lima keraton di Pulau Jawa, yaitu Keraton Kasepuhan Cirebon, dua Keraton Yogyakarta, dan dua Keraton Solo.
Sekarang pergi ke keraton nggak hanya sekadar mengetahui wujud dari benda pusaka, tetapi lo juga akan mengetahui informasi yang detail mengenai sejarah dan budaya Indonesia.
Source: kompas.com