Trending

Nusa Tenggara Barat akan Jadi Tuan Rumah Asia Pacific Geopark Network Symposium

Di tengah majunya masalah teknologi dan industri tentu menjadi masalah yang cukup serius bagi keterbukaan lahan. Nggak semua lahan kosong atau hutan bisa digunakan untuk perkembangan sektor industri, diantaranya hutan yang menjadi paru-paru dunia. Salah satunya adalah geopark, atau lahan khusus yang mempunyai jenis geologi penting untuk kemajuan budaya, pendidikan, dan ilmu pengetahuan.

Sejak tahun 2004, UNESCO udah meneliti beberapa geopark yang ada di seluruh dunia. Total saat itu ada 17 geopark di Eropa dan 1 di Tiongkok. Sekarang di tahun 2017, total ada 195 daerah yang mengajukan wilayahnya untuk dijadikan geopark dan dilindungi. Bagaimana dengan Indonesia? Sekarang masih ada 2 geopark yang udah diakui oleh UNESCO melalui Asia Pacific Geopark Network (APGC), yaitu Batur Geopark dan Gunung Sewu Geopark.

Menjadi tuan rumah dan tambah 1 geopark

Dilansir dari goodnewsfromindonesia.id, Indonesia yang sebelumnya baru mempunyai 2 geopark, pada tahun 2019 mendatang dipastikan mendapatkan jumlah tambahan. Salah satu gunung merapi yang sangat indah, Gunung Rinjani, Lombok Nusa Tenggara Barat akan menjadi geopark ketiga Indonesia. Nggak hanya itu Urbaners, Lombok juga menjadi tuan rumah acara tahunan Asia Pacific Geopark Network Symposium 2019.

Pengumuman tuan rumah dan ditetapkannya Lombok sebagai geopark adalah awal April lalu saat Asia Pacific Geopark Network Symposium 2018 di Zhijindong, Guizhou, Tiongkok. Di sana, juga diadakan deklarasi Zhijindong Cave menjadi geopark ke-35 Tiongkok.

Pentingnya geopark

Nggak semua tempat atau hutan bisa disebut geopark. Salah satu syarat menjadi geopark adalah mempunyai struktur geologi yang sangat penting untuk kemajuan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan tingkat kelangkaan yang cukup tinggi. Setelah sebuah tempat disebut sebagai geopark dan diakui oleh UNESCO, maka tempat tersebut akan dilindungi dan didukung secara penuh oleh UNESCO.

Salah satu geopark di Indonesia, Batur Geopark dipilih karena materialnya yang berasal sekitar Gunung Batur ini ternyata sangat bagus untuk digunakan membangun rumah, candi, dan bangunan lain. Nggak hanya itu, di Gunung Batur juga mempunyai jenis fauna dan flora yang cukup unik, salah satunya adalah monyet yang hidup di salah satu kawah.