Natalia Mateo Sang Ratu Jazz Baru dari Jerman
Ketika Natalia Mateo pindah ke Jerman untuk melanjutkan kuliahnya di European College of Liberal Arts, Natalia merasa nggak sreg masuk jurusan literatur bahasa Inggris. Setelah itu, Natalia keluar dan ingin fokus bernyanyi. Berkat keputusannya tersebut, baru saja di awal 2016 ini, Natalia Mateo mendapatkan penghargaan sebagai “Best Newcomer in Jazz Music” oleh ECHO.
Musik bukan jati dirinya
Sejak kecil seorang Natalia sangat putus asa dengan suaranya. Alih-alih mempunyai suara yang merdu, suara Natalia sangat cempreng. Ternyata Natalia ini mengidap suatu penyakit yang dinamakan inferiorty complex. Natali harus mengubur cita-citanya menjadi penyanyi. Seakan semesta mendekung, Natalia pun bersekolah di sekolah yang nggak ada ekstrakulikuler bernyanyi. “Disana nggak ada sama sekali yang namanya musik,” kenang Natalia.
Pindah ke Jerman dan merubah semuanya
Seperti dijelaskan di awal paragraf, setelah pindah ke Jerman impian menjadi penyanyi ternyata lebih besar dari apapun. Dirinya bertemu dengan guru dansa dan guru piano di kampus tersebut. Guru tersebut mengatakan bahwa suaranya ini adalah ciri khas, nggak semua orang mempunyai suara seperti Natalia.
Akhirnya Natalia pun keluar dari kampusnya untuk fokus bernyanyi dan bermain piano. Untuk urusan bermain piano, Natalia sangat jatuh hati terhadap musik klasik dan jazz. Bahkan Natalia berpikir, musik klasik lebih menarik dari jazz. Menurutnya musik jazz terlalu kompleks, dia harus mengeksplor banyak hal di setiap musik yang dimainkannya. Tetapi malah itu yang membuat Natalia tertantang, Natalia pun sekolah di Music Institute of Osnabruck.
Album yang berjudul Heart of Darkness pun dianggap sebagai masterpiece untuk ukuran seorang pendatang. Sebelumnya memang Natalia lebih sering bermain film dan serial televisi sebagai figuran atau pemeran pembantu. Di sela kesibukannya berkeliling dunia tersebut, ternyata diam-diam Natalia menulis lagu jazz. Album tersebut berisi bagaimana pengalamannya setelah bertahun-tahun meniti karir dan melihat budaya di seluruh dunia.
“Ada berlian yang sangat indah dibalik suaranya. Ambisinya sangat kuat untuk seorang pendatang baru,” tulis majalah Jazzpodium.
Source: dw.com