Joko Anwar; Apapun yang Berkaitan Dalam Film, Dibabat Habis!
Nama Joko Anwar mungkin bisa dibilang sebagai seorang yang kawakan di dunia film. Nyatanya, pria Medan ini nggak cuma bisa jadi sutradara aja, melainkan juga penulis skenario serta produser. Siapa sangka, Joko Anwar bukanlah lulusan sekolah film, melainkan lulusan Aerospace Engineering di Institut Teknologi Bandung. Lho, kok bisa?
Bukan lulusan sekolah film
Sutradara kawakan, Joko Anwar, memang bisa dibilang punya bakat yang luar biasa dibidang perfilman. Tak berhenti hanya sebagai sutradara saja, Joko Anwar juga menjajal kemampuannya untuk menjadi produser, hingga penulis skenario. Hingga saat ini sudah banyak film yang melibatkan dirinya sebagai setidaknya satu dari posisi tersebut. Bicara soal penghargaan, nggak perlu ditanya karena nggak ada habis-habisnya.
Menariknya, dulu Joko Anwar hanyalah seorang pria Medan biasa yang hidup di kawasan miskin tanpa punya pengetahuan dibidang perfilman. Kecintaannya terhadap film sudah dimiliki sejak kecil. Saat itu, sering kali diputar film-film kung fu dan horor di dekat rumahnya. Bahkan, sejak SMP Joko sudah menulis dan menyutradarai pertunjukkan drama. Namun karena nggak ada biaya ke sekolah film, Joko hanya bisa belajar Aerospace Engineering di ITB.
Gara-gara Nia Dinata
Perubahan besar terjadi ketika di tahun 1999 dia menjadi seorang wartawan di The Jakarta Post. Kala itu Joko diangkat sebagai seorang kritikus film. Nasibnya berubah ketika dia mewawancarai Nia Dinata. Kala itu Nia terkesan dengan kritikan Joko dan mengajaknya untuk menulis proyek film berjudul Arisan! di tahun 2003. Film ini pun sukses mendapatkan beberapa penghargaan.
Film Janji Joni yang dirilis di tahun 2005 adalah karya pertama Joko sebagai sutradara. Cerita dalam film ini hebatnya ditulis oleh Joko saat dia masih duduk di bangku kuliah pada tahun 1998. Nggak salah bila film ini merupakan salah satu peraih box office terbesar di tahun 2005 sekaligus memenangkan penghargaan Best Movie di ajang MTV Indonesia Movie Awards. Dari situ karirnya semakin berkembang hingga sekarang.
Salah satu karyanya berjudul Kala adalah film nois pertama di Indonesia yang mendapat pujian dari kritikus internasional. Salah satunya adalah majalah film Sight & Sound, yang mengatakan Joko merupakan sutradara tercerdas di Asia.
Ini hanyalah salah satu kisah inspirasional dari banyak anak-anak muda di Indonesia. Lo punya sumber inspirasi sendiri nggak Urbaners? Kalau iya, langsung aja submit di MLD Content Hunt dan dapatkan jam tangan Matoa setiap minggunya!