Jepang Butuh Berbulan-bulan untuk Merilis Film Hollywood
Apa saja keunikan Jepang yang lo tahu, Urbaners? Fashion yang nyentrik? Benteng Takeshi? Budaya yang tidak biasa? Atau produk-produknya ciptaanya yang out of the box? Biar pun suka merasa aneh dan nggak paham apa manfaatnya, pasti banyak dari Urbaners yang kagum sama gimana Jepang bisa sangat kreatif dan inovatif.
Tapi Urbaners, ada lagi loh satu keunikan Jepang yang mungkin nggak bikin lo kagum. Atau setidaknya, lo harap nggak diterapkan di Indonesia. Yaitu adalah, kebiasaan Jepang yang nunda film Hollywood untuk masuk di negaranya! Film Deadpool yang sudah rilis Februari ini saja, baru bakal diputar kurang lebih tiga bulan lagi dari sekarang, Urbaners. Penasaran kenapa bisa begitu kebijakannya? Ini penjelasannya.
Trik Pemasaran Ala Jepang
Kalau lo pergi ke Jepang dan memutuskan untuk nonton bioskop, jangan heran kalau film Hollywoodnya ngomong pakai bahasa Jepang. Untungnya, dubbingnya orang Jepang nggak ketara banget dibanding Indonesia. Nah, ini jadi alasan pertama kenapa film Hollywood lama terbit di Jepang. Terlebih lagi, Jepang juga lebih mengutamakan produk film lokal mereka. Sebenarnya film Jepang itu ada banyak banget loh Urbaners, meski nggak kedengaran tenarnya sampai ke Indonesia.
Selain itu, bikin film Hollywood lama masuk ke Jepang adalah taktik pemasaran mereka, Urbaners. Pertama, orang Jepang yang mayoritas rasional nggak mau buang uang untuk nonton bioskop. For your information, di Jepang itu biaya nontonnya bisa lebih dari 200 ribu rupiah, Urbaners. Kalau di sini, harga segitu bisa dapat dua tiket premiere, ya?
Nah, makanya, film Hollywood diteliti dulu gimana sambutannya di luar Jepang. Misalnya suatu film terjadi jadi box-office failure, dipastikan film itu nggak bakal masuk ke Jepang. Kedua, film Hollywood dibikin pas terbitnya pas lagi liburan, terutama buat film anak-anak. Orang Jepang yang padat dan ketat soal waktu, merasa nonton film Hollywood adalah kegiatan khusus liburan. Makanya, sengaja nontonnya nanti, saat memang sedang waktu libur.
Satu alasan lagi kenapa Jepang lama masang film Hollywood adalah biar mereka bisa promosi besar-besaran soal film itu. Entah iklanin filmnya, atau aktornya yang belum terkenal. Mereka nyebarin film pakai pamflet dan bukan cuma sekadar tempel poster lho, Urbaners! Dan juga menyiapkan merchandise buat dijual pas hari tayang film. Dengan begitu, filmnya bakal menarik orang dan nggak rugi buat dipasang di Jepang.
Kebijakannya Jepang sebenarnya bagus ya Urbaners, bikin masyarakatnya nggak rugi dan pasti dapat film bermutu. Masalahnya, yang bikin malas adalah spoiler di internet. Orang asing di Jepang juga kebanyakan mutusin buat cari akses nonton film Hollywood di internet.
Oh iya, kalau soal pembajakan, tenang saja. Di Jepang, pembajakan adalah kejahatan berat yang punya hukuman penjara sampai 10 tahun. Jadi, jangan harap selama nunggu film keluar, lo bisa nonton bajakannya. Jepang dikenal dengan kota yang sangat maju, semuanya hampir dilakukan dengan menggunakan robot lho. Masalah pembajakan sih kecil!
Sumber:
www.quora.com, www.okwave.com