Film Athirah Bikin Jusuf Kalla ‘Gatal’ Komentar
Jika beberapa waktu yang lalu sempat dirilis film Rudy Habibie yang menceritakan kisah hidup mantan presiden B.J. Habibie kala menuntut ilmu di Jerman, saat ini dirilis film Athirah yang menceritakan tentang kehidupan ibunda Jusuf Kalla. Kisah menyentuh yang disajikan dalam film ini bagi Jusuf Kalla benar-benar mengena. Menariknya, meski dapat pujian, Riri Riza, sang sutradara, juga mendapat komentar dari Wapres. Seperti apa?
Kisah sang Ibunda
Film Athirah resmi dirilis serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 29 September lalu. Film yang mengadaptasi novel karya Alberthiene Endah ini disutradarai oleh Riri Riza dengan Produser Mira Lesmana. Dibintangi oleh aktor dan aktris kenamaan Indonesia, Cut Mini, Jajang C. Noer, hingga Indah Permatasari, film ini mendapat apresiasi penuh dari para tamu ketika ditayangkan pada saat gala premier Senin (26/9) lalu.
Kehidupan ibunda Jusuf Kalla, Athirah, diceritakan secara gamblang dalam film ini. Diceritakan, hati Athirah mulai dirundung gundah ketika suaminya menikahi perempuan lain. Dalam lingkungan yang memungkinkan hal tersebut terjadi tanpa adanya penolakan dari istri, Athirah berusaha melawan perasaan kalutnya demi mempertahankan keutuhan keluarga. Anak tertua, Ucu (Jusuf Kalla), tidak tahu kepada siapa dirinya harus berpihak. Ibunya adalah seorang yang sangat dicinta karena selalu sabar dan baik hati, sedangkan sang Bapak merupakan sosok yang ia kagumi.
Kalla: “yang penting pesannya!”
Siapa sangka, film yang mendapat apresiasi dari para penonton di gala premier-nya ini justru mendapat komentar menarik dari Jusuf Kalla. Riri Riza, sang sutradara, mengaku mendapat sedikit sentilan dari Kalla. Bagi Kalla, penokohan dirinya dalam film ini terlalu pendiam. Padahal, Kalla sendiri mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang cerewet. Namun Kalla mengerti bahwa persoalan keluarga yang jadi inti dalam film ini, bukan sekedar biografi tokohnya.
Kalla mengakui, film yang diangkat dari kisah nyata memang tak mungkin bisa sama 100 persen dengan apa yang sebenarnya terjadi. Namun beliau bersyukur film ini masih memberikan pesan yang jelas bagi para penonton. Menurutnya, yang penting adalah pesan dari film, di mana kekecewaan dapat diatasi dengan semangat dan kerja keras.
Benarkah yang dibilang oleh Jusuf Kalla? Lalu, akankah film ini berhasil menjadi yang terbaik? Lo buktikan sendiri.
Source: bintang.com, tempo.co