Ernestine Anderson, Legenda Jazz Yang Telah Berpulang
Penyanyi jazz kenamaan dunia, Ernestine Anderson, tanggal 10 Maret 2016 lalu baru saja berpulang. Wanita yang empat kali muncul sebagai nominasi dalam ajang Grammy Awards ini menghembuskan nafas terakhirnya dalam usia 87 tahun. Faktor usia merupakan penyebab kematian Ernestine Anderson.
Dalam lebih dari 60 tahun karirnya di dunia musik, Anderson beberapa kali tampil dalam event jazz internasional, di antaranya adalah Monterey Jazz Festival di tahun 1958. Beberapa negara seperti di Amerika Selatan, Jepang, dan negara-negara Eropa juga kerap disinggahinya. Nggak heran jika Quincy Jones, teman sekaligus produser dari Anderson, menjuluki suaranya sebagai “honey at dusk”.
Penyanyi cilik gereja
Anderson bersama bandnya kerap melakukan tur bersama dengan penyanyi R&B asal Los Angeles, Johnny Otis, dan frontman swing-band, Lionel Hampton. Yang bikin bangga nih, Anderson juga pernah tampil di acara pelantikan Presiden Amerika Serikat, Dwight D. Eisenhower.
Wanita keturunan Afrika-Amerika ini lahir di Houston, sebagai anak dari pekerja bangunan dan pembantu rumah tangga. Anderson mulai bernyanyi di gereja pada usia 3 tahun. Di usia 12 tahun, Anderson sempat memenangkan kontes menyanyi. Beliau bahkan pernah ditunjuk sebagai penyanyi tetap selama 4 bulan di Houston’s Eldorado Ballroom dan tampil bernyanyi seminggu sekali.
Di tahun 1944, keluarganya pindah ke Seattle, dimana Anderson kemudian bersekolah di Garfield High School dan mulai menyanyi bersama the Bumps Blackwell Junior Band bersama saxophonist kenamaan, Buddy Catlett. Baru di usianya yang ke-18, Anderson memilih untuk mandiri dan bergabung bersama band Otis. Nggak lama, beliau melakukan rekaman untuk single pertamanya yang berjudul “K.C. Lover/Good Lovin’ Babe” di tahun 1948 dan menikah untuk pertama kalinya.
10 tahun berselang, Anderson berpindah-pindah dari LA, NY, hingga Eropa, Anderson akhirnya memilih untuk kembali ke Seattle.
Sempat frustasi
Di Seattle, Anderson kembali rekaman bersama Jones, Russell Jacquet, dan Clifford “King” Solomon. Frustasi karena karirnya lamban berkembang, Anderson akhirnya bergabung bersama band Swedia besutan Rolf Ericson dan melakukan tur Eropa. Di tahun 1958, Anderson merampungkan albumnya yang berjudul “Hot Cargo”. Dari situlah karirnya terus melejit.
Sepanjang karir, sudah 6 album yang dirilis bersama Mercury Records, termasuk album terbaiknya,” Moanin’”. Namun sayang, karirnya mulai turun di tahun 1960an. Di tahun 1966, Anderson kembali ke Seattle dari London dan berhenti bernyanyi.
1970-an, secara mengejutkan, Anderson menandatangani kontrak bersama label Concord Jazz. Lebih dari selusin album dia rilis selama 15 tahun selanjutnya.
Sumber:
Billboard.com
Variety.com