Efek Rumah Kaca – Jalan Enam Tiga
“Jalan Enam Tiga” adalah mini album perdana Efek Rumah Kaca. Perlu tiga tahun lebih sedikit untuk mereka menyelesaikan kumpulan karya baru. Mini album berisi empat lagu ini direkam di New York, Amerika Serikat pada tahun 2019 yang lalu dan baru dirilis akhir Januari 2020.
Jalan Enam Tiga diambil dari salah satu lagu berjudul sama yang juga merupakan nama jalan yang diadaptasi dari semesta film seri terkenal “Sesame Street”. Hal pertama yang menarik, pemain bas Poppie Airil mulai berkontribusi dalam penulisan lagu.
Secara umum, Efek Rumah Kaca mengambil pendekatan yang lebih santai ketimbang Sinestesia yang megah dan begitu solid dari konstruksi musik. Jalan Enam Tiga, lebih sederhana dan mengembalikan mereka ke format musik yang ringan. Namun, kendati bunyinya terasa ringan, kandungan cerita yang dibawa sama sekali tidak kehilangan arti.
Di sinilah, standar karya Efek Rumah Kaca berbicara dengan sendirinya. Di lagu ‘Normal yang Baru’, misalnya. Dengan begitu tegas, mereka memotret kecenderungan hidup yang makin sesak dan berputar dengan kecepatan yang begitu tinggi. Sekaligus menghadirkan kenyataan pahit bahwa sesungguhnya ia begitu dimaklumi sebagai titik normal yang baru dan bisa ditolerir.
Begini bunyi liriknya:
Kita amat sibuk, teramat sibuk
Biar saja jadi normal yang baru
Kita amat sibuk, teramat sibuk
Biar saja jadi nilai yang baru
Kita amat sibuk, teramat sibuk
Biar saja jadi haluan baru
Kita amat sibuk, teramat sibuk
Biar saja jadi normal yang baru…
Hal yang sama kemudian muncul kembali di sisi egaliter Jalan Enam Tiga yang memang jadi milik semua orang dengan berbagai macam latar belakang kepentingan. Penyatunya adalah niat yang sama untuk berkunjung menuntaskan kecintaan pada Sesame Street. Mungkin, analoginya mirip seperti berfoto di Tugu Jogjakarta yang memang menjadi hak semua orang dan sering dilakukan sebagai pertanda jejak kaki di kota tersebut.
Begini bunyi liriknya:
Macam gaya busana dan gaya bicara
Tidak direkayasa jadi diri mereka
Eropa, Australia, Asia, Afrika
Amerika Utara, Latin dan Karibia
Jalan Enam Tiga, semua merdeka
Boleh berbeda, ekspresikan saja
Tak ada bigotnya, tak ada demagognya
Bukan rekaan, ini kenyataan...
Kemampuan merekam keadaan dengan standar tertentu itulah yang selalu bisa kita rasakan dari mendengarkan karya-karya Efek Rumah Kaca. Mungkin, durasi karya ini hanya lima belas menit lebih sedikit. Memang singkat, tapi sesungguhnya ia adalah darah baru yang memperpanjang alasan kita semua mencintai band ini.
Foto: Dok. Efek Rumah Kaca
Penulis:Felix Dass