5 Tarian Bali Yang Wajib Lo Tonton
Bicara tentang Bali seperti tidak pernah habisnya. Hampir seluruh daerah di Bali memiliki objek wisata. Tak heran jika orang menjuluki Bali sebagai surganya para pelancong.
Selain memiliki panorama alam memukau, hal lain yang membuat Bali istimewa adalah tradisi turun temurun dan masih bertahan sampai sekarang seperti pembakaran mayat atau ngaben dan pawai ogoh-ogoh.
Lalu bagaimana dengan kesenian khususnya tari? Bali tidak bisa lepas dari tari. Hampir setiap kegiatan keagamaan di Bali selalu disertai dengan tarian. Bagi masyarakat Pulau Dewata, tari merupakan suatu persembahan dan refleksi kehidupan.
Tarian Bali sangat beragam dan menjadi daya tarik atau perhatian wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Tahukah Urbaners, 5 tarian khas Bali yang sangat terkenal hingga mancanegara. Tarian apa sajakah itu?
1. Tari Barong
Topeng Barong sendiri berasal dari kayu yang diambil dari kuburan. Oleh karena itu, Barong dianggap sebagai benda yang sakral bagi masyarakat Hindu di Bali.
Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Bali di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal, Barong Brutuk, dan Barong-barongan. Namun yang paling sering menjadi suguhan wisatawan adalah Barong Ket.
Baca juga: 9 Makanan Khas Bali yang Enak Beserta Tempat Makannya
2. Tari Kecak
Tari Kecak diciptakan pada 1930 oleh Wayan Limbak dan Walter Spies, pelukis asal Jerman. Tarian ini terinspirasi kisah Ramayana di mana ada sekumpulan kera yang membantu Rama dalam melawan Rahwana yang menculik istrinya, Dewi Shinta.
Tarian ini dibawakan oleh kumpulan laki-laki dengan cara duduk melingkar sambil mengangkat tangannya dan menyerukan kata “cak, cak, cak" secara cepat dan berirama.
Pakaian kain pada penari yang bermotif kotak-kotak merupakan ciri khas busana Tari Kecak ini dan juga “krincingan” yang dipasang di kaki di mana jika digerakkan akan berbunyi mengiringi tarian. Tari Kecak menjadi sajian yang menghibur.
3. Tari Pendet
Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan. Tari Pendet menampilkan pemujaan atas turunnya dewa di dunia. Tarian ini biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura.
Seiring perkembangan zaman, Pendet diubah menjadi tarian ucapan selamat datang. Tidak seperti halnya tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan semua orang. Tari Pendet biasanya dibawakan oleh empat, enam, atau lebih.
Baca juga: 6 Makanan Ringan Khas Bali untuk Oleh-oleh
4. Tari Legong
Legong merupakan kelompok tarian klasik Pulau Dewata yang memiliki pembendaharaan gerak yang kompleks dan terikat dengan struktur tabuh pengiring. Legong ini biasanya dipertunjukkan saat bulan purnama.
Tarian ini dinamakan Legong karena kata Leg artinya gerakan yang luwes dan Gong berarti gamelan. Oleh karena itu, Tari Legong ini penari wajib menyelaraskan antara gerakan yang indah dan luwes dengan irama gamelan.
Tari Legong dibawakan dua gadis yang menampilkan tokoh Condong sebagai pembukanya. Ciri khas dari tarian ini adalah semua penari yang memakai kipas. Dalam perkembangannya, Legong berkembang menjadi Legong Kraton.
5. Tari Baris
Kedewasaan seseorang pria dibuktikan dengan mempertunjukkan kemahiran dalam olah keprajuritan yang biasanya disertai dengan kemahiran dalam memainkan senjata.
Ada dua jenis tari Baris yakni Baris Tunggal dan Baris Tombak. Terkadang juga para penari wajib menginjak bara api tetap dalam barisan sambil menari. Keren bukan?
Source: Nationalgeographic.co.id