3 Suku Pedalaman di Indonesia yang Masih Bisa Lo Lihat
Di tengah kehidupan kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, ternyata masih ada suku pedalaman yang hidup di Indonesia. Memang jumlah suku pedalaman di Indonesia ini sudah jauh berkurang daripada puluhan atau bahkan ratusan tahun yang lalu. Tetapi di tempat-tempat seperti Sulawesi, Sumatera, dan wilayah timur Indonesia, ternyata masih ada beberapa suku pedalaman yang masih bertahan hidup sampai sekarang.
Untuk lo yang penasaran dengan suku-suku pedalaman di Indonesia yang sampai sekarang masih bertahan, simak tiga suku pedalaman di Indonesia berikut ini.
Suku Samin
Suku Samin ini letaknya bukan di Sulawesi, Sumatera, atau timur Indonesia, melainkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Yup, lo masih bisa melihat suku pedalaman asli Indonesia di Pulau Jawa. Suku Samin ini ada di Indonesia sejak awal 1900-an dan mempunyai ajaran pokok tanpa kekerasan dan mencintai alam. Sampai sekarang, Suku Samin masih hidup sederhana di Blora dan Bojonegoro dengan mengandalkan hasil pertanian.
Suku Korowai
Suku Korowai adalah salah satu suku di Papua yang cukup terkenal bagi kalangan pecinta sejarah. Keunikan Suku Korowai adalah mereka tinggal di atas pohon dengan ketinggian mencapai 5-30 meter. Kehidupan Suku Korowai jika dibandingkan kota-kota lain di Papua sangat memprihatinkan, terutama masalah kesehatan. Sekarang di Papua sana sedang digalakkan bantuan kesehatan untuk orang Suku Korowai tanpa merusak budaya yang sudah ada.
Suku Laut
Yup, lo nggak salah dengar Urbaners. Di daerah Riau dan Batam, ternyata masih ada suku yang bermukim di pulau-pulau dan mengandalkan laut sebagai penghidupan utama. Suku Laut ini sudah ada sejak tahun 1700-an, bahkan Kerajaan Sriwijaya pernah bekerja sama dengan Suku Laut untuk bersatu mengusir penjajah yang ada di Selat Malaka. Sampai sekarang, lo bisa melihat peradaban Suku Laut di Kepulauan Riau, Pulau Tuju, dan Kepulauan Batam.
Dari total 1000 lebih jumlah suku di Indonesia, masih ada segelintir orang Indonesia yang menjunjung tinggi alam dan budayanya.
Source: shopback.com