3 Hal yang Perlu Lo Ingat Sebelum Putus Kerjaan Demi Travelling
Sekarang ini ini, melakukan travelling keliling berbagai kota dan negara jadi salah satu cara untuk meningkatkan status sosial. Ada rasa bangga aja gitu kalau bisa update di Path atau Instagram soal pengalaman lo nginjak kaki di belahan dunia lain, yang kemungkinan besar belum pernah didatangi sama teman lo. Semenjak film Eat, Pray, Love masalah jalan-jalan ini jadi makin serius. Nggak sedikit orang yang nulis, “I quit my job to travel the world, you should too!”. Pertanyaannya, apa iya pengalaman jalan-jalan lo bakal sama worth itnya dengan keputusan buat berhenti kerja? Coba pikir-pikir lagi lewat artikel ini, Urbaners.
Jalan-jalan Bukan Obat Buat Masalah Lo
Salah satu alasan utama seseorang memtuskan untuk pergi jalan-jalan adalah karena nggak tahan dengan masalah yang dialami di tempat tinggalnya. Karena itu, banyak yang milih untuk pergi ke luar kota atau bahkan luar negeri buat mengatasi kepenatan itu. Ya, mungkin lo akan merasa fresh ketika di sana. Tapi, nggak berarti masalah lo bakal terobati kan, Urbaners? Malah, bisa jadi lo dapat masalah baru di destinasi jalan-jalan lo, yang bikin kepala tambah mumet. Makanya, buang jauh-jauh pikiran, “Gue mau tinggal di XXX aja, biar gue nggak XXX lagi”. Pada akhirnya, itu cuma jadi pelarian saja.
Rumput Tetangga Nggak Selalu Lebih Hijau
Mungkin Urbaners mikir, tinggal di Amerika pasti lebih enak daripada di Indonesia. Atau Jepang, Australia, dan negara-negara lainnya. Padahal, orang yang tinggal di negara tujuan lo bisa jadi mikir hal yang sama seperti lo, mereka juga ingin cabut dari negaranya. Percaya deh, setiap tempat itu punya nilai plus dan minusnya masing-masing. Negara orang belum tentu lebih enak daripada negara asal lo. Jangan terlalu kemakan iklan pariwisata atau kehidupan di film. Di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung. Siap terima risikonya?
Jalan-jalan Nggak Selalu Semewah yang Lo Bayangin
Ini nih hal paling penting untuk lo ingat. Kalau Urbaners lihat seru dan mewahnya update teman-teman di sosial media soal liburannya, jangan pikir mereka bisa dapat hal tersebut dengan mudah. Bisa jadi, meskipun mereka kelihatan lagi party seru di pub, ternyata sebenarnya mereka tinggal di flat kecil yang berisik, nggak nyaman, lembab, dan banyak kejahatannya. Orang cuma akan update hal yang menyenangkan, betul? Makanya, jangan berpikir kalau jalan-jalan itu pasti selalu penuh kemewahan. Apalagi kalau cuma nikmatin naik pesawat kelas bisnis?
Setelah tiga alasan itu tersebut, Urbaners paham kan kenapa keputusan berhenti kerja buat keliling dunia itu bisa jadi fatal? Coba pikirin lagi cara lain buat lo bisa dapat kehidupan lebih baik selain jadi pengangguran ya, Urbaners. Berpetualang itu, harus selalu diiringi dengan pikiran realistis!
Sumber:
www.huffingtonpost.com