Dua hari penuh jazz terjadi di jantung kota Ubud, Bali. Ubud Village Jazz Festival berlangsung untuk tahun ketujuh.
Ubud bukan hanya tentang yoga dan gaya hidup sehat. Musik jazz juga punya tempat yang permanen. Untuk tahun ketujuh, Ubud Village Jazz Festival diselenggarakan pada 16-17 Agustus 2019. Venuenya masih sama, Arma Museum & Resort di Jalan Raya Pengosekan.
Ubud Village Jazz Festival punya tiga buah panggung: Giri, Padi dan Subak. Ketiga panggung ini punya ciri khasnya masing-masing. Nuansa yang ditawarkan pun berbeda. Di Panggung Giri, yang merupakan panggung paling besar, headliners festival ini tampil. Melipir ke belakangnya ada Panggung Subak yang super hangat. Sementara di sisi seberang Panggung Giri, berdiri Panggung Padi yang sedikit terisolasi.
Tidak ada yang mesti diupayakan dari kondisi alam Ubud yang memang sudah cantik. Masing-masing panggung tadi, menciptakan karakternya sendiri berdasarkan lokasi tempat berdirinya. Panggung Padi, misalnya. Sebuah pohon besar yang ada di sisi kiri panggung bukannya dihindari, tapi malah dijadikan satu bagian yang tidak terpisahkan.
Para penampilnya sendiri, begitu beragam. Festival ini, mempertontonkan berbagai macam jenis musik yang datang dari berbagai penjuru dunia. Mulai dari Moskow sampai Kediri. Pengalaman menyaksikannya merupakan sesuatu yang rasanya tidak banyak didapatkan dari festival sejenis di Indonesia. Keunikan menyajikan menu keberagaman yang variatif rasanya menjadi satu kelebihan penting festival ini.
Keterbukaan terhadap musik, bisa jadi satu hal yang dituntut untuk para penonton yang datang. Mereka tidak perlu paham siapa yang main, tapi menonton dan kemudian menikmati musik yang dimainkan jadi lebih penting. Jika kenangannya menempel, bisa diteruskan dengan membeli cd-cd para penampil yang tersedia di booth merchandise festival.
Ukuran festivalnya juga tidak besar. Total pengunjung tidak lebih dari 1000 orang setiap harinya. Tapi, mereka semua begitu apresiatif terhadap musik yang dimainkan. Ini tipe festival yang kecil, hangat dan punya musik yang bisa dipertanggungjawabkan.
Yang lebih seru, 2019 ini, Ubud Village Jazz Festival diselenggarakan pada akhir pekan 17 Agustus 2019. Perayaan hari merdeka Indonesia tahun ini terasa sedikit beda. Tidak mau ketinggalan, seluruh penonton pun diajak untuk menyanyikan Indonesia Raya di tengah-tengah pertunjukan. Di Panggung Subak, malah bendera merah putih terpampang sepanjang hari kedua.
Spesialnya Pulau Dewata juga terlihat dengan jelas. Festival ini, mengandung banyak muatan lokal yang sedang berkembang di tengah masyarakat Bali. Salah satunya adalah pengolahan sampah yang begitu teratur. Secara khusus, merchandise tas belanja juga menjadi salah satu item yang paling laris. Kampanye-kampanye peduli lingkungan yang sederhana ini, merupakan satu teladan yang bisa dibawa pulang dari Pulau Bali.
Comments