Beberapa tahun yang lalu, milyuner dengan semangat petualang tinggi, Richard Branson, sedang fokus membentuk usaha baru yang bergerak di bidang travelling luar angkasa. Branson bekerja sama bersama Scaled Composites untuk membentuk The Spaceship Company, yang saat ini masih mengembangkan pesawat luar angkasa suborbital. Bulan April 2013 lalu, perusahaan ini berhasil meluncurkan pesawat luar angkasa uji coba yang mereka beri nama SpaceShipTwo.
Branson sangat puas dengan hasil uji coba pesawat luar angkasa pertama mereka. Hingga saat ini, proses pengembangan pesawat masih dilakukan. Hebatnya, di bulan April 2013 saja, 500 orang udah mendaftarkan diri sebagai peserta travelling luar angkasa milik Virgin Galactic ini.
Dari musik ke travelling
Kehebatan Branson dalam menguasai dunia travel, hingga ke luar angkasa, ini bukan semata-mata muncul begitu saja. Sempat drop out pada usia 16 tahun karena kesulitan memahami pelajaran akibat penyakit disleksia yang dideritanya nggak membuat Branson menyerah. Branson bahkan memulai majalah anak muda berjudul Student. Dalam cetakan pertama saja di tahun 1966, majalah ini terjual hingga 8 ribu dolar.
Cinta dengan dunia musik membuat Branson memiliki ide untuk membangun perusahaan rekaman bernama Virgin. Bronson mampu mengembangkan perusahaan ini dan akhirnya membangun studio rekaman sendiri pada tahun 1972. Kala itu, musisi pertama yang tercatat dalam label Virgin Records adalah Mike Oldfield yang merekam single pertamanya berjudul Tubular Bells di tahun 1973. Melejit bagai roket, single tersebut masuk ke tangga lagu Inggris selama 247 minggu. Sex Pistols, Culture Club, Genesis, hingga Rolling Stones menjadi beberapa musisi yang sukses di bawah naungan Virgin Records.
Pengen jadi seperti dia? Mulai sekarang juga, mumpung lo masih muda dan punya energi lebih untuk jadi yang terbaik. Siapa tahu nasib lo bakal sama seperti Richard Bronson.
Source: Wikipedia.org, biography.com
Comments