Sebagai seorang penggiat seni, Urbaners pasti sudah nggak asing lagi dengan pameran. Mulai dari museum sampai galeri kecil nan tersembunyi. Kegiatan yang mempertunjukkan hasil karya seni belakangan makin mudah dijangkau oleh masyarakat. Nggak hanya mereka yang bergelut di bidang seni, orang awam pun mulai familiar dengan bentuk-bentuk lukisan, patung, mixed media artwork, juga commision artwork yang menghiasi venue acara.
Selain menikmati keindahannya dalam galeri, kini karya seni juga bisa dibawa pulang ke rumah. Senimart hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai online platform untuk membeli karya seni tanpa harus datang ke galeri. Berperan sebagai jembatan penghubung antara seniman dan penikmatnya, Senimart juga aktif memperkenalkan karya para seniman melalui pameran. Yuk simak perjalanan Senimart yang ikut meramaikan dunia seni sejak tiga tahun terakhir!
Cerita di Balik Lahirnya Senimart
Kecintaan terhadap barang antik berhasil membawa Bintang Gemilang dan Hally Ahmad melahirkan Senimart. "We just love antiques, decorative stuffs, terus merambah ke paintings and art karena dekat banget kan dunia art sama antiques," jelas Bintang yang nggak lain adalah salah satu co-founder Senimart. Dengan latar belakang studi arsitektur interior, Bintang berhasil menggandeng Hally yang lebih dulu malang melintang di berbagai festival film dan pameran seni di Indonesia. Sementara Bintang bertindak sebagai Art Director dan Business Director, Hally yang terbiasa bertemu dengan banyak orang menjabat sebagai Promotion and Communication Director.
Bagi mereka berdua, mencari art product untuk mempermanis ruangan bukan hal yang mudah. Karena terlalu sering terbentur dengan hal tersebut, Bintang dan Hally berpikir untuk membuat online marketplace yang khusus menjual berbagai karya seni. Berangkat dari kebutuhan tersebut, Senimart lahir sebagai wadah bagi para seniman dan penikmat karya seni dalam bentuk online platform. Jadi, nggak hanya bergantung pada pop up market dan pameran, para seniman pun bisa menawarkan karya melalui Senimart.
Pencarian Seniman dan Proses Kurasi ala Senimart
Proses kurasi dalam galeri memang selalu menarik untuk dibicarakan, begitu juga dengan Senimart. "Di awal dulu, sekitar tahun 2016 waktu kami baru memulai Senimart, seniman yang bergabung adalah seniman yang sudah dikenal," cerita Hally. Sering datang ke festival film dan pameran seni memang berhasil membuatnya mengenal banyak seniman. Saat memperkenalkan Senimart untuk pertama kalinya, para seniman memberikan tanggapan positif dan antusias.
Untuk bergabung menjadi salah satu seniman yang bisa menawarkan karyanya melalui Senimart, para seniman perlu memiliki sikap konsisten.“Nah, basically yang kami cek adalah mereka konsisten nggak sih bekerja sebagai seniman?” tandas Hally. Kalau berkarya hanya untuk mengisi waktu luang alias hobi, kesempatan yang ada lebih baik diberikan untuk seniman lain. Sebab, nggak semua seniman memiliki wadah untuk menawarkan karya yang sudah dibuat.
Selain itu, seniman yang bergabung dengan Senimart harus memiliki ciri khas, alias menghasilkan karya secara konsisten. Mereka sebaiknya sudah memilih genre tertentu, nggak tiba-tiba berubah di tengah jalan atau menjadi bunglon. Dengan portofolio yang jelas, Senimart sangat terbuka pada seniman dari genre apapun. Selain ingin menjadi wadah bagi para seniman, Senimart juga ingin menjangkau lebih banyak anak muda untuk bisa menikmati karya seni. Senimart ingin menjadi online marketplace agar anak-anak muda dapat membeli karya seni dengan mudah, sehingga kepemilikan karya seni nggak hanya terbatas pada kelas atas atau hotel-hotel saja.
Berbagai Karya Seni yang Ditawarkan Senimart
Saat berkunjung ke website Senimart, Urbaners bisa menemukan berbagai karya seni yang dibagi ke dalam beberapa section, seperti Painting & Drawing, Limited Print, dan Photography. Ditanya soal karya seni lain dalam bentuk mixed media dan object, Bintang menjelaskan bahwa kemungkinan tersebut sangat terbuka.
“Yes, terbuka banget kemungkinannya. Tetapi, kalau sekarang mungkin terbentur masalah shipping,” jawabnya singkat. Ia mengaku, saat ini masih sulit menemukan ekspedisi yang bisa mengirim karya seni secara utuh. Saat mengirim lukisan ke luar kota dulu, ekspedisi yang digunakan berhasil menghancurkan karya seni tersebut. Hal itu membuat Bintang cukup trauma dan lebih berhati-hati. Urbaners, kebayang dong susahnya mengirimkan patung ke luar pulau, apalagi kalau dimensinya besar?
Jangan Ragu untuk Konsultasi sebelum Membeli
Walau makin banyak yang menyukai art product, nyatanya nggak kalah banyak yang masih bingung ketika menentukan karya seni yang ingin dibeli. “Kita juga punya jasa advisory, sih,” ujar Bintang menanggapi hal tersebut. Senimart memang sudah sering menghadapi “masalah” seperti ini. Biasanya, para penikmat karya seni bisa langsung mengirimkan detail ruangan yang ingin diberi tambahan art product, lengkap dengan budget yang dimiliki. Nantinya, Senimart akan menawarkan beberapa karya dari seniman yang ada. Jika sesuai, Senimart akan langsung memproses pesanan tersebut sampai karya seni yang diinginkan tiba di genggaman.
Nantinya, Senimart memiliki rencana untuk pindah ke tempat dengan space yang lebih besar supaya Urbaners bisa langsung melihat karya seni yang ada. Berkolaborasi dengan brand atau ruang pameran juga menjadi salah satu wishlist yang dimiliki Senimart. Jauh di depan, Bintang dan Hally juga ingin agar Senimart memiliki program art travelling untuk para penikmat seni. Yuk, stay tuned terus dan tunggu inovasi terbaru dari Senimart, Urbaners!
Comments