Pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional tanggal 8-10 Agustus 2017 mendatang PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dijadwalkan akan memamerkan pesawat produksi dalam negeri, N219. Hebatnya, belum lagi N219 mengangkasa, PTDI sudah mengumumkan rencananya untuk membuat versi amfibi dari pesawat tersebut yakni memiliki kemampuan untuk mendarat di air dan darat.
Pesawat N219 sendiri akan diuji terbang pada Mei, jika berhasil lolos maka PTDI berharap sertifikat laik terbang dari Kementerian Perhubungan untuk N219 bisa diraih pada akhir tahun 2017.
Pembangunan versi amfibi rencananya akan dimulai dengan menyelesaikan desain pada akhir 2018. Pesawat N219 amfibi ini memiliki panjang badan 16,74 meter dengan tinggi 6,18 meter. Sedangkan lebar sayap pesawat 19,50 meter. Lebar kabin dalam pesawat 1,80 meter dengan tinggi 1,71 meter. Sedangkan panjang kabin pesawat 6,65 meter dengan kapasitas penumpang 19 orang.
Agar bisa mendarat di air, bagian bawah pesawat dilengkapi dengan tambahan yang mirip seperti perahu nelayan. Jika ingin melakukan pendaratan di darat, roda pesawat akan keluar dari landing gear.
Dilansir dari Teropong Senayan, tujuan PTDI meluncurkan versi amfibi dari pesawat buatan anak negeri tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang berada di pulau-pulau terpencil. Pengembangan pesawat amfibi juga guna mendukung program pengembangan pariwisata. Terlebih lagi pemerintah tengah berupaya menggenjot kedatangan wisatawan asing untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pariwisata.
Tidak hanya itu, pesawat buatan Bandung ini nantinya juga dapat digunakan untuk angkutan medis jika terjadi bencana di daerah terpencil. Pesawat dapat mengangkut pasien dari pulau-pulau kecil ke rumah sakit di kota besar.
Salah satu keunggulan pesawat N219 adalah kemampuannya mengangkat beban lebih besar dibanding pesawat sejenisnya. Pesawat perintis N219 misalnya disiapkan memiliki beban 7.030 kg, termasuk muatan hingga 2.300 kg. Namun untuk pengembangan versi amfibi, kemungkinan kemampuan mengangkut beban N219 akan berkurang 100-200 kg.
Struktur pesawat tipe N219 sendiri tidak perlu menjalani modifikasi, karena sejak awal sudah dipersiapkan mempunyai kerangka lebih kuat untuk menahan tekanan saat pesawat ini berubah menjadi versi amfibi. Keren ya, Urbaners!
Source: Beritagar.id
Comments