Kancah musik jazz kehilangan seorang legenda jazz pada 12 Februari lalu. Di usia 76 tahun, seorang musisi yang telah menyumbangkan banyak hal untuk dunia musik, khususnya jazz, meninggal dunia. Di Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2017, diadakan sebuah pentas penghormatan untuk mengenang Al Jarreau.
Aktor-aktor yang bertanggung jawab atas persembahan itu adalah Manna Trio, Jacky Bahasuan, dan seorang sahabat Al Jarreau, Michael Paulo, saksofonis asal Hawaii. Musisi-musisi jazz kawakan itu berkolaborasi langsung bergantian menunjukkan kemampuan mereka dengan “Cold Duck”. Nomor-nomor andalan seperti “Mornin’”, “Roof Garden”, dan “Easy” juga tidak lupa dibawakan.
Penonton juga ikut bersenandung ketika lagu “We’re In This Love Together” yang menjadi salah satu perwakilan cinta penikmat musik jazz kepada Al Jarreau. Michael Paulo, mengenakan kostum batik dan blankon, yang pertama kali datang ke Jakarta pada 1985 bersama mendiang Al Jarreau juga memberikan sebuah doa untuk sahabatnya sebelum memainkan lagu dengan titel “Our Love”. Ia mengatakan, “Saya berharap untuk Tuhan supaya selalu mengingatkan kita semua kepada sahabat kita semua, Al, terima kasih.”
Dinda Salihata
Sebelum konser persembahan untuk Al Jarreau, ada aksi yang menarik perhatian dari biduan Adinda Shalahita di panggung yang menyatu dengan restoran. Di penampilannya, penyanyi berusia 25 tahun ini membawakan energi positif dengan musiknya. Penyanyi yang atraktif ini membawakan nomor andalan “Jangan Didengar” yang mengajarkan supaya kita semua harus terus mengejar cita-cita dan impian.
Ketika malam, ada penampilan dari punggawa acid-jazz ternama Incognito, kolektif musik yang jadi magnet pengunjung dengan penampilan hebatnya seperti sesi drum dan perkusi yang dimainkan berbarengan berkali-kali mengundang decak kagum dan tepuk tangan penonton. Sebelum melanjutkan ke lagu dengan judul “Colibri” yang dimulai dengan beberapa ucapan, “Are you ready to boogie down?” dan lagi-lagi berhasil memancing sorak-sorai penonton. Kemegahan Incognito makin terasa di nomor “Don’t You Worry About a Thing” yang musiknya jelas terasa sangat padat dan koor massal dari penonton yang bergoyang pun terdengar hebat.
Morgan James
Ada lagi performa musisi serba-bisa penyanyi asal Amerika Morgan James. Suara emasnya bisa menjadi vokal blues dalam lagu “Baby I Love You”, kemudian ada nuansa pop di nomor “Making Up For Lost Again”, serta menyanyikan lagu balada berjudul “Pity” dengan syahdu. Penonton benar-benar diberikan sebuah pengalaman menikmati konser yang menyenangkan.
Wojtek Pilichoski
Wojtek Pilichoski dengan musik ambiensnya juga menutup hari kedua Jakarta International BNI Java Jazz Festival dengan manis. Sempat mengaransemen ulang lagu “Gravity” milik John Mayer dan menghipnotis penonton, pemain bas asal Polandia ini juga sempat merekam aksi rekan bandnya dengan kamera telepon genggam. Lagu “Bass Dance” menjadi sebuah pengingat bahwa permainan musik adalah sesuatu yang menyenangkan dan sebagai persiapan untuk esok hari, festival jazz di Indonesia terbesar hari terakhir!
Comments