Sebuah kebanggaan bagi Indonesia, bro - Marko Djuliarso seorang insinyur Boeing asal Tanah Air ini ikut serta bangun roket NASA atau Badan Antariksa Amerika Serikat. Wow! Keren banget ya.
Mengutip dari sebuah video yang ditayangkan VOA Indonesia, insinyur bernama Marko Djuliarso itu menjelaskan bahwa roket tersebut akan membawa astronot ke Bulan pada 2024. Penasaran dengan sosok insinyur Indonesia yang satu ini? Baca sampe abis artikel ini, bro.
Kesulitan Mendapat Pekerjaan
Marko Djuliarso adalah mahasiswa lulusan dari perguruan tinggi kenamaan dunia diantaranya, Universitas Tennessee, Universitas Teknologi Nanyang Singapura, dan Universitas Southern California.
Bapak satu anak ini sebelumnya nggak pernah terbayangkan akan berkarir di bidang roket, terlebih lagi ke aerospace. Dikutip dari wawancara pada VOA Indonesia, Marko mengatakan mengambil jurusan industrial engineering atau teknik industri, mengikuti saran dari sang ayah.
“Selama enam bulan, kira-kira saya setiap minggu melamar sekitar 100 kerjaan. Saya juga lupa pernah wawancara atau melamar ke Boeing. Jadi setelah dipikir-pikir, saya dan keluarga memutuskan menerima kerjaan di Boeing dan pindah ke daerah Seattle, Washington” tambahnya.
Setelah mendapat gelar sarjana, perjalanan karir Marko nggak selalu mulus, bro, kesulitan ekonomi yang terjadi pada tahun 2009 membuatnya banyak melamar di AS. Hingga akhirnya, ia mendapat tawaran dari Boeing ketika sudah bekerja di perusahaan produksi jendela di Dallas, AS.
Perjalanan karir Marko masuk ke perusahaan Boeing bermula pada 2009 ketika ekonomi AS sedang kesulitan. Krisis ekonomi pada 2008, membuat Marko kehilangan pekerjaan dan harus melamar ke lebih dari 100 pekerjaan selama enam bulan.
Terlibat dalam Proyek Pesawat Komersial
Credit image - Ussfeed
Dikutip dari profile LinkedIn, Marko udah bekerja di Boeing dari Oktober 2010. Sejak saat itu, ia kerap berpindah negara untuk mengerjakan berbagai proyek Boeing, nggak cuma di AS, tapi sempat juga ke Kanada dan Italia. Perjalanan karir yang panjang ya, bro?
Well, memang bisa dibilang kalo SLS (Space Launch System) bukan satu-satunya proyek yang pernah dikerjakan oleh Marko. Insinyur asal Indonesia itu pun pernah terlibat dalam proyek pesawat komersial 787 dan 777 di Seattle dan Italia, sebelum akhirnya menggarap roket untuk NASA di New Orleans. Gokil banget ya, bro?
Ia juga nggak pernah menyangka bisa bekerja di Boeing dan berpartisipasi dalam proyek luar angkasa NASA yang prestisius. "Paling memuaskan kalau kita sudah bisa menyelesaikan produk pertama dan bisa menyerahkan produk itu ke pelanggan," ujar Marko.
Dirinya terlibat dalam proyek pembuatan komponen roket SLS. “Fokus di penjadwalan, biaya, kualitas. Selain itu juga banyak menganalisa data,” tutur Marko kepada VOA Indonesia dalam sebuah video.
Roket NASA Terkuat
Credit image - Liputan6
Roket yang juga disebut sebagai roket NASA paling kuat itu memiliki agenda pertama untuk meluncur ke bulan. Namun, mereka menargetkan bisa ke Mars atau planet lain. Wahhh! Jadi nggak sabar buat ngeliat roket ini meluncur ya, bro?
"Untuk launch pertama ke Bulan, tapi kita ada target (jangka jauh) ke Mars," kata Marko seperti yang dilansir dari VOA Indonesia. Menurutnya, proyek ini bisa dikatakan yang paling kuat dan keren. Dia merasa beruntung bisa turut ambil bagian.
Salah satu ambisi Artemis adalah menempatkan manusia di Bulan selama seminggu. Sehingga nggak heran, bro, kalo roket ini mesti mengangkut kapal ruang angkasa Orion, astronot, dan kargo besar ke Bulan dalam satu kali penerbangan. Pastinya membawa muatan yang banyak ya?
Lo juga Bisa Kayak Marko, Bro!
Pastinya lo semua setuju buat mencapai sesuatu yang luar biasa diperlukan usaha yang keras juga, bro. Seperti yang barusan MLDSPOT bahas tentang perjalanan karir seorang Marko Djuliarso hingga menjadi satu-satunya insinyur Boeing asal Indonesia yang terjun langsung dalam pembuatan roket SLS atau Speech Launch System.
Congrats Marko Djuliarso buat pencapaiannya! Gimana perjalanan karirnya menginspirasi banget kan, bro?
Feature image – CNN Indonesia
Comments