Ilmuwan NASA belum lama ini merilis data penemuan tata surya baru yang berjarak 40 juta tahun cahaya dari Bumi. Yang lebih mencengangkan lagi Urbaners, tata surya bernama TRAPPIST-1 itu disebut-sebut dihuni sejumlah planet asing (exoplanet) mirip Bumi.
Dilansir The Verge, Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut mencatat, ada sekitar 7 planet dengan karakteristik yang berbeda-beda.Tiga di antaranya berada dalam zona layak dihuni yang dikenal dengan istilah "Goldilocks Zone". NASA yakin ketiga planet itu memiliki laut yang dapat menjadi sumber kehidupan utama.
Michaël Gillon, pimpinan penelitian di NASA menyatakan bahwa tata surya tersebut merupakan tata surya dengan planet mirip Bumi yang paling banyak. Bahkan, ia tidak memungkiri bahwa 3 planet yang memiliki laut itu dapat dihuni manusia.
"Tata surya ini adalah tata surya paling mengesankan yang pernah kami temukan. Bukan karena planetnya banyak, tetapi karena mereka memiliki ukuran dan karakteristik yang sama seperti Bumi," kata Gillon. Ketiga planet dengan lautan ini diberi nama TRAPPIST-1e, TRAPPIST-1f dan TRAPPIST-1g.
Planet-planet tersebut terdiri dari massa bermaterial batu, bukan gas seperti Jupiter. TRAPPIST-1e diklaim paling sesuai untuk hunian manusia karena memiliki lautan yang lebih luas. Meski planet tersebut lebih dingin dari Bumi, atmosfernya dinilai stabil dan cukup untuk gas rumah kaca.
Sementara empat lainnya, NASA masih belum yakin apakah juga memiliki karakteristik yang sama. Mereka saat ini mencoba meneliti lebih lanjut dengan riset di European Southern Observatory.
Para astronom akan mencoba untuk mendeteksi komponen atmosfer di tiap planet ini untuk makin tahu bagaimana kemungkinan berbagai planet ini untuk dihuni. Jika ada kandungan H2O di atmosfernya, maka di permukaannya sangat besar kemungkinannya untuk ditemukan air. Meski demikian, sejauh ini air tak pernah ditemukan di sebuah planet kerdil.
Para ilmuwan pun juga menyatakan bahwa kandungan gas di atmosfer juga akan jadi penentu. Bahkan jika di sana ada oksigen, kemungkinan di tempat tersebut sudah ada kehidupan. Mengingat di Bumi ini tak akan ada oksigen jika tak ada kehidupan yang memproduksinya.
Namun Urbaners harus bersabar untuk menyaksikan perjalanan Interstellar karena letaknya yang sangat jauh. Manusia membutuhkan waktu hingga ratusan juta tahun untuk mencapai tata surya tersebut. Saat ini, lo bisa mencoba menjadi astronot menjelajahi luar angkasa dengan mencari planet baru melalui proyek bernama Disk Detective NASA.
Source: Merdeka.com
Comments