Ada ratusan buku yang membahas proklamator sekaligus presiden Indonesia yang pertama, Sukarno. Salah satu buku yang paling berkesan adalah Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams dan buku Kesaksian tentang Bung Karno 1946-1967 karya Mangil. Cindy Adams adalah wartawan satu-satunya yang membuat biografi tentang Bung Karno dengan wawancara secara langsung. Kemudian Mangil adalah pengawal pribadi Bung Karno ketika menjabat presiden sampai beliau lengser. Dari kedua buku tersebut, dapat diambil bahwa menu favorit Bung Karno ternyata sangat sederhana dan merakyat. Bahkan Bung Karno jika tinggal di Istana Kepresidenan, beliau jarang makan menggunakan sendok dan garpu.
Dimulai dari sarapan beras jagung di pagi hari
Bung Karno selalu sarapan beras jagung jika di pagi hari. Kata beliau, jagung adalah melambangkan dunia tani Indonesia. Selain itu beras jagung membuat tubuh kuat jika dibandingkan dengan beras biasa, itu kata Bung Karno. Lalu setelah sarapan, Bung Karno biasanya hanya minum air putih dan teh hangat. Setelah itu baru Bung Karno minta dibuatkan segelas kopi tubruk. Resepnya pun sendiri, yaitu satu sendok kopi dan satu setengah sendok gula.
Sayur lodeh dan sayur asem
Kebiasaan makan Bung Karno ini cukup unik. Di pagi hari, biasanya kombinasi antar tahu tempe dan ikan asin harus ada di meja makan. Nasi diletakkan di mangkok kecil beserta sambalnya, Bung Karno akan makan dengan lahap menggunakan tangan. Nggak jarang pula Bung Karno memanggil semua ajudannya untuk sarapan atau makan siang/malam bersama. Jika Bung Karno sedang berada di luar, salah satu restoran favorit Bung Karno adalah Rumah Makan Tukong. Bung Karno selalu memasan nasi goreng favoritnya.
Bung Karno memang sangat cinta dengan Indonesia. Makannya nggak pernah aneh-aneh. Bahkan ketika selesai dilantik menjadi presiden Indonesia, Bung Karno memesan sate untuk perayaan.
Comments