Ngopi bisa dibilang gaya hidup anak muda masa kini. Nggak heran jika banyak kafe yang menawarkan berbagai cita rasa kopi. Teknik dalam menyajikan kopinya pun berbeda-beda, kalo lo suka nongkrong di coffee shop, pastinya akrab dengan istilah manual brew, yang paling populer digunakan oleh para barista.
Pasalnya, sebagian orang mulai bosan dengan rasa kopi menggunakan mesin. Dari sini istilah manual brew mulai dikenal, teknik menyeduh kopi secara manual dengan tangan. Metode ini menjadi tren di kalangan penikmat kopi karena mampu memunculkan karakteristik ketajaman rasa kopi yang berbeda dan memiliki nilai lebih.
Macam-macam Metode Manual Brew
Jika lo pergi ke kafe yang menyediakan teknik manual brew, biasanya pihak kafe menyediakan berbagai jenis biji kopi lokal maupun impor. Kemudian, barista akan menjelaskan satu per satu perbedaan dari masing-masing biji kopi.
Nggak cuma biji kopinya saja yang beragam, tapi juga cara menyeduh kopi itu sendiri. Dalam metode manual brew ada beberapa teknik penyajiannya yang perlu lo tau. Simak berikut ini.
- French Press
Credit image - stumptowncoffee
Teknik ini digunakan untuk menghasilkan karakter kopi yang lebih ‘bold’ ataupun ‘oily’. Dalam penyajiannya pun menggunakan sebuah gelas khusus. Kalo lo pernah melihat bentuk gelas yang ada alat penekan di bagian tutup gelasnya, itu yang disebut French Press, bro.
Cara pembuatannya dengan menuangkan bubuk kopi ke dasar gelas. Lalu tuangkan sepertiga air. Diamkan kopi sebentar selama kurang lebih 4 menit, dengan takaran 60 gr untuk 1 liter air. Lalu tekan bagian atasnya perlahan hingga ampas kopi tertekan ke dasar. Setelah itu, segera tuangkan kopi ke dalam cangkir selagi masih segar.
- Pour Over atau V60
Teknik manual brew V60 untuk mendapatkan rasa kopi yang lebih lembut dan membutuhkan waktu sekitar 1 menit 30 detik - 2 menit 15 detik. Teknik ini bisa dibilang relatif cepat dibandingkan dengan french press.
Cara penyajiannya menggunakan gelas corong berbentuk seperti V dengan kemiringan 60 derajat. Di dalam corong tersebut, lo bisa melihat ada guratan-guratan kecil yang berfungsi untuk membantu proses brewing. Meskipun rasa kopi yang dihasilkan lembut, tapi kandungan asamnya lebih kuat.
- Aeropress
Credit image - businessinsider
Teknik aeropress menggunakan alat seperti dua tabung yang disatukan. Bentuknya mirip dengan suntikan, seorang barista biasanya menekan kopi yang sudah diberi air panas sehingga tersaring dan tersaji ke dalam cangkir.
Teknik mengaduknya pun beragam ada yang tiga hingga sepuluh kali dan rasa yang dihasilkan juga nantinya akan berbeda-beda. Aeropress ini lebih praktis dan cocok banget buat lo yang suka traveling karena alatnya juga nggak gampang pecah sehingga mudah dibawa dan disimpan di ransel.
- Chemex
Chemex adalah salah satu metode manual brew dengan menggunakan teko besar, bentuknya mirip seperti jam pasir. Takaran yang digunakan sekitar 1/14 atau 1 gram kopi untuk 14 ml air atau 10 gram kopi untuk satu cangkir.
Cara penyajiannya tuangkan kopi pada Chemex yang sudah diberi kertas filter, lalu tuangkan air sebanyak 50 ml dengan gerakan melingkar, diamkan selama 30 detik dan tunggu sampai kopi mengembang. Ulangi beberapa kali hingga mencapai takaran yang sesuai. Setelah itu buang filter yang berisi ampas kopi dan aduk wadah Chemex hingga kopinya merata.
- Syphon
Credit image - siphoncoffee
Teknik syphon ini membutuhkan waktu yang lama, jadi pastikan lo memiliki waktu luang untuk menunggu hingga menikmati kopi ya, bro.
Cara penyajiannya menggunakan alat bernama syphon, sekilas mirip dengan tabung reaksi yang biasanya ditemui di laboratorium. Posisikan kopi di bagian atas, air di bagian bawah, dan rumah spiritus diletakkan di bawah alat tersebut..
Pertama lo harus memasak air hingga mendidih, lalu air akan naik ke bagian atas, tempat lo meletakkan kopi. Setelah itu, singkirkan rumah spiritus, aduk, dan kopi akan meluncur pada tabung di bawahnya.
Itulah beberapa cara penyeduhan kopi dengan teknik manual brew. Kopi nggak hanya digunakan sebagai obat penghilang rasa kantuk, tapi juga sebagai teman nongkrong dan mencoba pengalaman baru, terutama untuk metode penyajiannya.
Comments